Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami kenaikan kecil di akhir tahun 2024, meskipun pasar diperkirakan akan mengalami surplus global pada tahun depan. Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1% menjadi Rp 117.94 juta ($71,72) per barel, sementara Brent naik 0,3% menjadi Rp 122.75 juta ($74,64) . Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan aktivitas pabrik di China, yang merupakan pengimpor minyak terbesar di dunia, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi China sekitar 5% untuk tahun 2024.
Meskipun ada harapan untuk kenaikan harga, beberapa bank memperkirakan bahwa harga minyak akan terus melemah dalam dua tahun ke depan karena kemungkinan kelebihan pasokan. Namun, ketegangan geopolitik di Timur Tengah atau Ukraina bisa memberikan dukungan jangka pendek untuk harga minyak. Beberapa analis percaya bahwa ada kemungkinan untuk melihat stabilitas dari produsen minyak, meskipun tantangan seperti cuaca ekstrem atau peristiwa geopolitik dapat mempengaruhi pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga minyak di akhir tahun 2024?A
Harga minyak mengalami kenaikan tipis, dengan West Texas Intermediate naik 1% dan Brent naik 0.3%.Q
Mengapa ada harapan untuk pemulihan ekonomi di China?A
Harapan pemulihan ekonomi di China muncul setelah aktivitas pabrik meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan proyeksi pertumbuhan PDB sekitar 5%.Q
Apa yang diperkirakan oleh beberapa bank mengenai harga minyak di masa depan?A
Beberapa bank memperkirakan bahwa harga minyak akan terus melemah dalam dua tahun ke depan karena prospek oversupply global.Q
Siapa yang berkomentar tentang potensi dukungan harga minyak dari peristiwa geopolitik?A
John Driscoll, direktur JTD Energy Services Pte, berkomentar bahwa peristiwa geopolitik dapat memberikan dukungan jangka pendek untuk harga minyak.Q
Apa yang dilakukan Trump terkait kebijakan minyak selama masa jabatannya?A
Trump menerapkan kampanye 'maximum pressure' terhadap Iran yang mengurangi ekspor minyak negara tersebut selama masa jabatannya.