Courtesy of YahooFinance
Harga minyak tetap stabil saat para pedagang memperhatikan risiko yang mungkin terjadi pada tahun 2025, seperti pasokan yang melimpah dan ketidakpastian dari pemerintahan Trump yang akan datang. Minyak West Texas Intermediate diperdagangkan sekitar Rp 1.17 juta ($71) per barel, sementara Brent di atas Rp 1.22 juta ($74) . Diperkirakan pasar akan mengalami kelebihan pasokan tahun depan, yang dapat menyulitkan OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi yang terhenti. Tahun ini, harga minyak diperkirakan akan mengalami penurunan, dengan perdagangan yang terbatas sejak pertengahan Oktober.
Kondisi pasar minyak juga dipengaruhi oleh ketegangan yang terus berlangsung di Timur Tengah dan kekhawatiran tentang permintaan dari China, negara pengimpor minyak terbesar di dunia. Tindakan Presiden terpilih Donald Trump setelah menjabat bulan depan akan menjadi perhatian utama, terutama karena ancamannya terhadap tarif pada produsen minyak dari Kanada dan Meksiko. Seorang analis menyatakan bahwa arah kebijakan Trump di masa jabatan keduanya akan menjadi topik utama di pasar minyak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama para trader minyak saat ini?A
Fokus utama para trader minyak saat ini adalah risiko yang terkait dengan pasokan yang melimpah dan ketidakpastian dari pemerintahan Trump yang akan datang.Q
Bagaimana proyeksi pasokan minyak untuk tahun 2025?A
Proyeksi menunjukkan bahwa pasar minyak akan mengalami kelebihan pasokan pada tahun 2025.Q
Apa dampak kebijakan Donald Trump terhadap pasar minyak?A
Kebijakan Donald Trump, termasuk ancaman tarif terhadap produsen minyak, dapat menciptakan ketidakpastian di pasar minyak.Q
Mengapa OPEC kesulitan untuk menghidupkan kembali produksi minyak?A
OPEC kesulitan untuk menghidupkan kembali produksi minyak karena proyeksi pasokan yang melimpah dan permintaan yang melambat.Q
Apa yang mempengaruhi permintaan minyak dari China?A
Permintaan minyak dari China dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi konsumsi energi.