Courtesy of YahooFinance
Pada awal tahun 2025, harga minyak mengalami kenaikan tertinggi sejak November, didorong oleh laporan penurunan stok minyak mentah di AS dan indikator teknis yang positif. Harga minyak Brent berada di atas Rp 1.23 juta ($75) per barel, sementara West Texas Intermediate mencapai lebih dari Rp 1.18 juta ($72) . Laporan dari American Petroleum Institute menunjukkan bahwa persediaan minyak turun sebanyak 1,4 juta barel, yang merupakan penurunan keenam berturut-turut jika dikonfirmasi oleh data pemerintah. Kenaikan ini juga didukung oleh indikator teknis, dengan kedua patokan harga minyak menutup perdagangan di atas rata-rata pergerakan 100 hari untuk pertama kalinya sejak Oktober.
Meskipun ada kenaikan harga, banyak investor khawatir tentang kemungkinan kelebihan pasokan tahun ini, yang dapat menyulitkan OPEC+ untuk meningkatkan produksi. Selain itu, pemulihan ekonomi China masih tidak pasti, dan adopsi kendaraan listrik serta bahan bakar terbarukan juga mengurangi permintaan bensin. Menurut Ole Hansen dari Saxo Bank, momentum teknis lebih berperan dalam kenaikan harga saat ini dibandingkan dengan faktor fundamental, yang menunjukkan bahwa potensi kenaikan harga mungkin terbatas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak naik di awal 2025?A
Harga minyak naik karena laporan tentang penurunan stok minyak mentah di AS dan indikator teknis yang positif.Q
Apa laporan terbaru mengenai stok minyak di AS?A
Laporan terbaru menunjukkan bahwa stok minyak di AS turun sebesar 1,4 juta barel.Q
Siapa yang memimpin strategi komoditas di Saxo Bank AS?A
Ole Hansen adalah kepala strategi komoditas di Saxo Bank AS.Q
Bagaimana pemulihan ekonomi China mempengaruhi permintaan minyak?A
Pemulihan ekonomi China yang tidak pasti dapat mengurangi permintaan minyak global.Q
Apa dampak dari kebijakan OPEC+ terhadap harga minyak?A
Kebijakan OPEC+ berpengaruh besar terhadap harga minyak, terutama dalam mengatur produksi dan pasokan.