Investor PharmEasy memangkas nilai kepemilikannya secara drastis, yang mengindikasikan valuasi baru sebesar Rp 7.50 triliun ($456 juta) .
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Investor PharmEasy memangkas nilai kepemilikannya secara drastis, yang mengindikasikan valuasi baru sebesar Rp 7.50 triliun ($456 juta) .

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
26 Desember 2024 pukul 13.49 WIB
48 dibaca
Share
PharmEasy, sebuah apotek online di India, kini dinilai sekitar Rp 7.50 triliun ($456 juta) setelah investor Janus Henderson melaporkan bahwa nilai sahamnya yang berjumlah 12,9 juta mencapai Rp 12.60 juta ($766.043) . Ini merupakan penurunan 92% dari nilai tertinggi PharmEasy yang mencapai Rp 92.09 triliun ($5,6 miliar) . Meskipun PharmEasy berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 3.29 triliun ($200 juta) tahun ini dan bersiap untuk mengajukan penawaran umum perdana (IPO) tahun depan, nilai perusahaan tetap rendah. Mereka juga melakukan rights issue untuk mengatasi masalah pendanaan dan utang, yang memungkinkan mereka mengumpulkan Rp 6.86 triliun ($417 juta) .
PharmEasy, yang didukung oleh beberapa investor besar, seperti Prosus dan Temasek, merupakan salah satu apotek online terbesar di India. Namun, tantangan keuangan muncul setelah mereka menunda IPO senilai Rp 13.86 triliun ($843 juta) yang direncanakan pada November 2021. Perusahaan ini kemudian beralih ke pembiayaan utang, termasuk pinjaman Rp 4.93 triliun ($300 juta) dari Goldman Sachs, tetapi mengalami kesulitan dalam membayar utang tersebut dan mengumpulkan dana baru di pasar yang semakin sulit.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan valuasi PharmEasy menurun?
A
Valuasi PharmEasy menurun karena penurunan harga saham yang signifikan dan kesulitan finansial meskipun telah mengumpulkan modal baru.
Q
Berapa banyak modal yang berhasil dikumpulkan PharmEasy melalui hak isu?
A
PharmEasy berhasil mengumpulkan $417 juta melalui hak isu.
Q
Siapa investor utama yang mendukung PharmEasy?
A
Investor utama yang mendukung PharmEasy termasuk Prosus, Temasek, TPG, dan B Capital.
Q
Apa yang terjadi dengan rencana IPO PharmEasy pada tahun 2021?
A
Rencana IPO PharmEasy pada tahun 2021 ditunda karena masalah keuangan dan pasar yang memburuk.
Q
Mengapa pinjaman dari Goldman Sachs menjadi masalah bagi PharmEasy?
A
Pinjaman dari Goldman Sachs menjadi masalah karena PharmEasy kesulitan membayar kembali utang dan mengumpulkan ekuitas baru.

Rangkuman Berita Serupa

Zepto memindahkan kantor pusat ke India karena daftar lokal semakin menarik.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
64 dibaca
Zepto memindahkan kantor pusat ke India karena daftar lokal semakin menarik.
Nilai PharmEasy yang sebelumnya mencapai Rp 92.09 triliun ($5,6 miliar)  menyusut menjadi Rp 7.50 triliun ($456 juta) , menurut data investor.TechCrunch
Finansial
4 bulan lalu
120 dibaca
Nilai PharmEasy yang sebelumnya mencapai Rp 92.09 triliun ($5,6 miliar) menyusut menjadi Rp 7.50 triliun ($456 juta) , menurut data investor.
Startup India mengumpulkan 32% lebih sedikit putaran pendanaan pada tahun 2024 karena para VC menjadi lebih selektif.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
111 dibaca
Startup India mengumpulkan 32% lebih sedikit putaran pendanaan pada tahun 2024 karena para VC menjadi lebih selektif.
India, yang sudah menjadi titik terang untuk IPO, bersiap untuk lonjakan yang lebih besar pada tahun 2025.TechCrunch
Finansial
4 bulan lalu
98 dibaca
India, yang sudah menjadi titik terang untuk IPO, bersiap untuk lonjakan yang lebih besar pada tahun 2025.
Zepto mengumpulkan dana sebesar Rp 5.76 triliun ($350 juta)  di tengah gejolak ritel di India.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
66 dibaca
Zepto mengumpulkan dana sebesar Rp 5.76 triliun ($350 juta) di tengah gejolak ritel di India.
HealthKart India dinilai sebesar Rp 8.22 triliun ($500 juta)  dalam investasi baru.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
41 dibaca
HealthKart India dinilai sebesar Rp 8.22 triliun ($500 juta) dalam investasi baru.