Courtesy of SCMP
Para ilmuwan dari Hong Kong dan Tiongkok daratan telah menemukan cara sederhana dan cepat untuk mengubah berlian, yang merupakan material alami terkeras, menjadi membran ultr tipis dan fleksibel. Penemuan ini dapat mempercepat produksi massal dan penggunaan berlian dalam elektronik. Salah satu aplikasi menariknya adalah menggunakan berlian untuk menyebarkan panas, yang dapat membantu mendinginkan komponen elektronik seperti prosesor dan kendaraan listrik. Dengan manajemen suhu yang lebih baik, perangkat elektronik bisa berfungsi lebih baik dan bertahan lebih lama.
Baca juga: Lembaran logam 100.000 kali lebih tipis dari rambut dikembangkan, dapat mengubah elektronik.
Metode yang ditemukan ini juga kompatibel dengan teknologi pembuatan semikonduktor yang sudah ada, sehingga bisa digunakan untuk membuat perangkat elektronik berbasis berlian. Penelitian ini dianggap sebagai yang pertama dalam 30 tahun terakhir yang berhasil memproduksi membran berlian dalam skala besar. Tim peneliti berasal dari Universitas Hong Kong, Institut Opto-Elektronik Dongguan di Universitas Peking, dan Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikembangkan oleh tim ilmuwan dari Hong Kong dan Tiongkok?A
Tim ilmuwan dari Hong Kong dan Tiongkok mengembangkan cara sederhana dan cepat untuk mengubah berlian menjadi membran ultrathin dan ultrafleksibel.Q
Mengapa membran berlian dianggap penting dalam elektronik?A
Membran berlian dianggap penting dalam elektronik karena konduktivitas termalnya yang tinggi, yang dapat digunakan untuk mendinginkan komponen elektronik.Q
Apa aplikasi potensial dari membran ultrathin ini?A
Aplikasi potensial dari membran ultrathin ini termasuk sebagai penyebar panas untuk meningkatkan manajemen suhu dalam perangkat elektronik.Q
Apa yang membedakan penelitian ini dari penelitian sebelumnya?A
Penelitian ini berbeda karena merupakan yang pertama mencapai produksi massal membran berlian yang dapat dipindahkan dalam skala wafer.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal ilmiah terkemuka, Nature.