Courtesy of Forbes
General Motors (GM) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengembangan robotaxi oleh perusahaan Cruise, yang dimiliki mayoritas oleh GM. Keputusan ini diambil karena GM ingin fokus pada pengembangan sistem bantuan pengemudi yang lebih canggih dan menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar robotaxi. Cruise juga mengalami kerugian besar, mencapai Rp 164.45 triliun ($10 miliar) , dan pernah terlibat dalam kontroversi ketika salah satu kendaraannya terlibat kecelakaan serius.
Meskipun keputusan GM ini adalah langkah bisnis, banyak yang merasa sedih, terutama bagi orang-orang dengan disabilitas yang berharap kendaraan otonom dapat membantu mengatasi tantangan mobilitas mereka. Cruise sebelumnya telah berusaha untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas melalui Dewan Aksesibilitasnya, yang melibatkan berbagai organisasi disabilitas. Meskipun ada masalah yang dihadapi Cruise, banyak orang percaya bahwa kendaraan otonom adalah masa depan yang penting bagi komunitas disabilitas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh General Motors mengenai strategi kendaraan otonom mereka?A
General Motors mengumumkan bahwa mereka akan menyelaraskan strategi kendaraan otonom dan memprioritaskan pengembangan sistem bantuan pengemudi.Q
Mengapa Cruise menghentikan pengembangan robotaxi?A
Cruise menghentikan pengembangan robotaxi karena pasar yang semakin kompetitif dan kerugian besar yang dialaminya.Q
Siapa Michele Lee dan apa perannya di Cruise?A
Michele Lee adalah manajer urusan publik senior di Cruise yang berbicara tentang aksesibilitas kendaraan otonom dan pengalaman pribadinya sebagai pengguna kursi roda.Q
Apa yang terjadi dengan lisensi Cruise di California?A
Lisensi Cruise di California ditangguhkan setelah mereka diketahui menyembunyikan rekaman insiden kecelakaan.Q
Mengapa kendaraan otonom penting bagi komunitas disabilitas?A
Kendaraan otonom penting bagi komunitas disabilitas karena dapat membantu mengatasi tantangan mobilitas yang mereka hadapi.