
Pasar iPhone di Amerika Serikat berpotensi terganggu akibat kebijakan tarif dagang resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utama seperti China, India, Vietnam, dan Thailand. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri AS, namun menimbulkan tantangan besar bagi Apple.
Menurut Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, salah satu cara yang paling realistis untuk mencapai produksi di AS adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan. Namun, produksi di AS akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan robot, sementara AS mengalami kekurangan tenaga kerja dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar.
Apple pernah gagal memproduksi Mac Pro di AS karena masalah pasokan sekrup, yang menunjukkan tantangan besar jika ingin memindahkan produksi ke luar China. Apple menemukan segalanya di China, dari skala, keterampilan, infrastruktur, dan biaya untuk memproduksi perangkatnya, sehingga memindahkan produksi ke AS akan menjadi tugas yang sangat sulit.