Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Revolusi Bioteknologi China: Inovasi Kultur Jaringan Mengubah Produksi Protein

Share

Inovasi bioteknologi di China menunjukkan gebrakan baru, dengan eksperimen pengembangan jamur laboratorium yang menghasilkan protein mirip daging dengan biaya rendah dan sentuhan kolaborasi internasional melalui figur seperti Nigel Slater. Perkembangan ini dapat mengubah cara produksi pangan dan solusi untuk ketahanan protein global.

11 Des 2025, 14.36 WIB

Kekuatan Manufaktur Jadi Kunci Ekspansi Global Bioteknologi China

Kekuatan Manufaktur Jadi Kunci Ekspansi Global Bioteknologi China
Perusahaan bioteknologi China berusaha memperluas pasar ke luar negeri sebagai respons atas berkurangnya keuntungan di dalam negeri dan kapasitas produksi yang meningkat. Mereka berharap menemukan pasar yang lebih menguntungkan di luar negeri meskipun menghadapi berbagai tantangan. Anhui Huaheng Biotechnology adalah salah satu pemain utama yang telah mendapatkan sekitar setengah dari total penjualannya dari pesanan luar negeri. Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar internasional terhadap manufaktur dan rantai pasokan Cina. China saat ini menguasai lebih dari 70 persen kapasitas fermentasi global, sebuah bagian penting dalam proses produksi bioteknologi. Hal ini menunjukkan posisi penting negara ini dalam industri midstream bioteknologi. Meski ada keunggulan manufaktur, permasalahan seperti proteksionisme serta perlindungan paten yang lemah di negara-negara lain menjadi hambatan bagi perusahaan bioteknologi China untuk berkembang lebih luas di pasar global. Para pakar memprediksi bahwa dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, perusahaan bioteknologi China akan mencapai kemajuan besar dalam membangun sistem manufaktur terintegrasi di berbagai wilayah di dunia, meskipun tantangan regulasi dan kompetisi tetap ada.
11 Des 2025, 13.00 WIB

Perusahaan Bioteknologi China Perluas Pasar Global dengan Basis Manufaktur Kuat

Perusahaan Bioteknologi China Perluas Pasar Global dengan Basis Manufaktur Kuat
Perusahaan bioteknologi dari China sedang memperluas bisnisnya ke luar negeri karena keuntungan domestik mereka semakin menyempit dan kapasitas produksi di dalam negeri terus berkembang. Mereka mencari pasar yang lebih menguntungkan di luar negeri dengan membangun kehadiran yang lebih kuat untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Salah satu perusahaan terkemuka, Anhui Huaheng Biotechnology, menyatakan bahwa sekitar setengah dari penjualannya berasal dari pesanan luar negeri. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pasar internasional bagi pertumbuhan perusahaan bioteknologi di China saat ini. China kini menguasai lebih dari 70 persen kapasitas fermentasi global, sebuah bagian penting dalam produksi bioteknologi. Dengan kekuatan manufaktur seperti ini, China dapat menawarkan rantai pasokan yang lebih efisien dan dekat dengan pelanggan luar negeri, yang menjadi keinginan utama banyak klien internasional. Namun, tidak semua hambatan dapat diabaikan. Banyak perusahaan masih memiliki portofolio paten yang lemah, dan kebijakan proteksionisme di negara-negara asing menjadi tantangan utama yang bisa memperlambat laju ekspansi bioteknologi China ke pasar global. Meski demikian, para pemimpin industri optimistis bahwa dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, perusahaan bioteknologi China akan mencapai kemajuan besar dengan membangun sistem manufaktur yang terintegrasi secara regional dan memperkuat posisi mereka di pasar internasional.
08 Des 2025, 16.42 WIB

Jamur Genetika Jadi Protein Ramah Lingkungan Lebih Baik dari Ayam

Jamur Genetika Jadi Protein Ramah Lingkungan Lebih Baik dari Ayam
Peneliti di China berhasil memodifikasi jamur Fusarium venenatum dengan teknologi CRISPR untuk menghasilkan protein alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Modifikasi ini tidak melibatkan DNA asing, sehingga protein yang dihasilkan tetap aman dan alami. Protein dari jamur ini dikenal sebagai mycoprotein, yang tekstur dan rasanya mirip daging, namun memerlukan lahan yang lebih sedikit dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan ayam dan protein hewani lainnya. Alternatif daging berbasis jamur semakin diminati karena memiliki risiko pencemaran lingkungan yang rendah. Sebaliknya, daging hasil kultur laboratorium masih perlu evaluasi lebih lanjut karena produksi masal dapat memberikan dampak lingkungan yang lebih besar. Penelitian menunjukkan bahwa produksi mycoprotein yang efektif dan berkelanjutan dapat mengatasi tekanan terhadap lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan pasar akan protein berkualitas tinggi. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya alam. Dengan keberhasilan ini, protein dari jamur yang dimodifikasi secara genetika berpotensi menjadi pilihan utama protein masa depan yang menggabungkan inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan untuk kebutuhan pangan global.
08 Des 2025, 14.59 WIB

Modifikasi Genetik Jamur Ciptakan Protein Pengganti Ayam yang Lebih Ramah Lingkungan

Modifikasi Genetik Jamur Ciptakan Protein Pengganti Ayam yang Lebih Ramah Lingkungan
Para ilmuwan di Tiongkok berhasil menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk memodifikasi jamur Fusarium venenatum, yang selama ini digunakan sebagai bahan pengganti daging. Modifikasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi dan menjadikan mykoprotein dari jamur tersebut lebih ramah lingkungan dibandingkan daging ayam. Jamur ini menghasilkan protein dengan tekstur dan rasa yang sangat mirip dengan daging, namun dengan kebutuhan lahan yang lebih kecil, emisi gas rumah kaca yang lebih rendah, serta risiko pencemaran air yang minimal. Hal ini menjadikan mykoprotein sebagai alternatif yang menarik untuk memenuhi kebutuhan protein manusia secara berkelanjutan. Alternatif protein berbasis jamur ini menjadi semakin penting karena popularitas produk pengganti daging dan daging hasil kultur laboratorium yang berkembang pesat. Namun, daging kultur laboratorium memiliki risiko dampak lingkungan yang besar saat diproduksi secara massal, sehingga mykoprotein bisa menjadi solusi yang lebih efektif. Penelitian ini menegaskan bahwa produksi mykoprotein yang lebih efisien dari hasil modifikasi genetik dapat memberikan keuntungan lingkungan yang nyata dibandingkan dengan protein hewani konvensional serta daging hasil kultur laboratorium. Ini juga sejalan dengan tuntutan global untuk protein berkualitas dan berkelanjutan. Menurut Liu Xiao dari Jiangnan University, temuan ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber protein yang bersih dan berkelanjutan. Kami dapat berharap lebih banyak produk pengganti daging berbasis jamur yang akan memasuki pasar dan membantu mengurangi dampak negatif produksi pangan terhadap lingkungan.
08 Des 2025, 14.36 WIB

Nigel Slater Bergabung dengan China Kembangkan Terapi Imun Kanker Terbaru

Nigel Slater Bergabung dengan China Kembangkan Terapi Imun Kanker Terbaru
Nigel Slater, yang sebelumnya memiliki karier panjang di Universitas Cambridge, kini resmi bergabung dengan Zhejiang University di Hangzhou, China. Ia memulai babak baru dalam kariernya di bidang biomedis, khususnya dalam pengembangan terapi kanker generasi berikutnya. Penundaan selama empat tahun terjadi akibat pembatasan perjalanan selama pandemi, namun Slater tetap bersemangat untuk melanjutkan risetnya. Ia dikenal sebagai tokoh penting dalam bidang teknik kimia dan biofarmasi. Di Zhejiang University, Slater fokus pada pengembangan metode imunoterapi tumor menggunakan teknologi vaksin. Pendekatan ini berpotensi menghadirkan terapi kanker yang lebih efektif dan personal. Selain riset, Slater juga sangat menikmati mengajar mahasiswa sarjana yang antusias belajar mengenai obat-obatan biologis, sehingga ia turut membangun sumber daya manusia berkualitas di bidang biomedis di China. Langkah Slater menegaskan pergeseran penting dalam dunia ilmiah dan inovasi global ke arah Asia, khususnya China, yang berupaya menjadi pusat riset biomedis terdepan di dunia.
06 Des 2025, 19.03 WIB

Nigel Slater Gabung Zhejiang University Kembangkan Terapi Kanker Vaksin

Nigel Slater, seorang akademisi veteran dari Universitas Cambridge, telah memulai peran baru di Zhejiang University, China, setelah pensiun pada 2020. Ia membawa pengalaman lebih dari tiga dekade di bidang teknik kimia dan biofarmasi, khususnya dalam pengembangan terapi medis. Perpindahan Slater ini sempat tertunda selama empat tahun akibat pembatasan perjalanan selama pandemi global. Namun, kini ia telah resmi bergabung dan fokus pada penelitian inovatif terkait imunoterapi kanker menggunakan teknologi vaksin. Proyek yang dijalani Slater di Zhejiang University ini juga menandai kolaborasi global di era sains yang semakin terpadu, dimana China menjadi pusat riset biomedis dengan fasilitas berteknologi tinggi. Selain melanjutkan riset, Nigel juga sangat menikmati aktivitas mengajar mahasiswa S1 yang penuh antusiasme di universitas tersebut, sehingga turut berperan membentuk generasi ilmuwan masa depan. Langkah ini diyakini akan mempercepat kemajuan terapi kanker generasi berikutnya dengan pendekatan vaksin-imunoterapi, serta mendukung pengembangan obat yang lebih efektif dan personal di level global.

Baca Juga

  • Mengurai Dinamika Hubungan: Pola Psikologis dalam Interaksi Modern

  • Teknologi Militer Tiongkok yang Muncul dan Ketegangan Diplomatik AS

  • Membayangkan Ulang Energi Nuklir: Keamanan, Fusi, dan Aplikasi Baru

  • Keunggulan Genetik: Bagaimana Sifat Turunan Mempengaruhi Tidur, Kecerdasan, dan Daya Tahan

  • Kebangkitan Seismik Asia: Memperkuat Kesiapsiagaan Gempa Bumi dan Tsunami