
Setelah bertahun-tahun menjauhi energi nuklir berbasis fisi karena kecemasan akan keselamatan, Jerman kini mulai mengalihkan perhatiannya ke penelitian fusi nuklir. Keputusan ini muncul setelah terobosan ilmiah signifikan yang menunjukkan bahwa fusi bisa menjadi sumber energi bersih dan aman di masa depan.
Fusi nuklir bekerja dengan cara menggabungkan atom hidrogen menjadi energi, berbeda dari fisi yang memecah atom berat dan menghasilkan limbah radioaktif berbahaya. Teknologi ini menawarkan potensi energi yang sangat besar dengan risiko lingkungan yang sangat minim.
Di Amerika Serikat, fasilitas National Ignition Facility berhasil mencapai titik 'ignition' pada tahun 2022, di mana energi yang dihasilkan dari reaksi fusi melebihi energi yang digunakan untuk memicu reaksi tersebut. Keberhasilan ini telah diuji ulang dan diverifikasi, membangun kepercayaan pada teknologi fusi.
Untuk mewujudkan fusi secara komersial, dibutuhkan infrastruktur besar seperti baja khusus, komponen presisi, dan rantai pasokan yang handal. Jerman turut aktif dengan perusahaan seperti RWE dan Focused Energy dalam membangun ekosistem ini sehingga fusi dapat segera digunakan untuk menyediakan listrik di masa depan.
Langkah ini turut menandai posisi Jerman dalam kompetisi global untuk memimpin teknologi fusi, yang dapat menjadi sumber energi rendah karbon 24/7 dan melengkapi energi terbarukan lainnya. Dengan kombinasi riset dan kekuatan industri, Jerman siap merebut peluang dalam era energi bersih baru.