Modifikasi Genetik Jamur Ciptakan Protein Pengganti Ayam yang Lebih Ramah Lingkungan
Courtesy of SCMP

Modifikasi Genetik Jamur Ciptakan Protein Pengganti Ayam yang Lebih Ramah Lingkungan

Untuk memperkenalkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengeditan gen CRISPR pada jamur Fusarium venenatum dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan, menjadikan mykoprotein dari jamur ini alternatif protein yang lebih ramah lingkungan dibandingkan ayam dan daging hewani lainnya.

08 Des 2025, 14.59 WIB
229 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Modifikasi genetik pada Fusarium venenatum dapat meningkatkan efisiensi produksi mycoprotein.
  • Mycoprotein menawarkan alternatif protein yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan daging hewan.
  • Ada permintaan yang meningkat untuk sumber protein nabati yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
Tiongkok - Para ilmuwan di Tiongkok berhasil menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk memodifikasi jamur Fusarium venenatum, yang selama ini digunakan sebagai bahan pengganti daging. Modifikasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi dan menjadikan mykoprotein dari jamur tersebut lebih ramah lingkungan dibandingkan daging ayam.
Jamur ini menghasilkan protein dengan tekstur dan rasa yang sangat mirip dengan daging, namun dengan kebutuhan lahan yang lebih kecil, emisi gas rumah kaca yang lebih rendah, serta risiko pencemaran air yang minimal. Hal ini menjadikan mykoprotein sebagai alternatif yang menarik untuk memenuhi kebutuhan protein manusia secara berkelanjutan.
Alternatif protein berbasis jamur ini menjadi semakin penting karena popularitas produk pengganti daging dan daging hasil kultur laboratorium yang berkembang pesat. Namun, daging kultur laboratorium memiliki risiko dampak lingkungan yang besar saat diproduksi secara massal, sehingga mykoprotein bisa menjadi solusi yang lebih efektif.
Penelitian ini menegaskan bahwa produksi mykoprotein yang lebih efisien dari hasil modifikasi genetik dapat memberikan keuntungan lingkungan yang nyata dibandingkan dengan protein hewani konvensional serta daging hasil kultur laboratorium. Ini juga sejalan dengan tuntutan global untuk protein berkualitas dan berkelanjutan.
Menurut Liu Xiao dari Jiangnan University, temuan ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber protein yang bersih dan berkelanjutan. Kami dapat berharap lebih banyak produk pengganti daging berbasis jamur yang akan memasuki pasar dan membantu mengurangi dampak negatif produksi pangan terhadap lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3335590/chinas-lab-fungus-produces-low-cost-meat-protein-replace-chicken-farms?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Dr. Jane Goodall
"Inovasi dalam alternative protein seperti penggunaan mykoprotein dapat mengurangi tekanan pada ekosistem dan mengurangi emisi gas rumah kaca."
Prof. Pamela Ronald
"Pengeditan gen yang tidak memasukkan DNA asing membuka jalan bagi penerimaan publik yang lebih luas terhadap produk yang dihasilkan melalui bioteknologi."

Analisis Kami

"Penggunaan CRISPR untuk meningkatkan efisiensi produksi mykoprotein adalah langkah strategis yang sekaligus mengatasi tantangan keberlanjutan pangan global. Namun, tantangan terbesar tetap pada penerimaan pasar dan regulasi yang mengatur penggunaan produk hasil rekayasa genetika dalam industri makanan."

Prediksi Kami

Dalam waktu dekat, produk mykoprotein hasil modifikasi genetik ini dapat lebih banyak diproduksi dan dipasarkan secara global sebagai alternatif daging yang ramah lingkungan, menggantikan sebagian konsumsi protein hewani konvensional.