
Courtesy of SCMP
Jamur Genetika Jadi Protein Ramah Lingkungan Lebih Baik dari Ayam
Mengembangkan protein alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien untuk menggantikan protein hewani, khususnya ayam, guna memenuhi kebutuhan pangan global yang berkelanjutan.
08 Des 2025, 16.42 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Modifikasi genetik Fusarium venenatum meningkatkan efisiensi produksi mykoprotein.
- Mykoprotein memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan protein hewani dan daging kultur sel.
- Ada permintaan umum untuk sumber protein yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
China - Peneliti di China berhasil memodifikasi jamur Fusarium venenatum dengan teknologi CRISPR untuk menghasilkan protein alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Modifikasi ini tidak melibatkan DNA asing, sehingga protein yang dihasilkan tetap aman dan alami.
Protein dari jamur ini dikenal sebagai mycoprotein, yang tekstur dan rasanya mirip daging, namun memerlukan lahan yang lebih sedikit dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan ayam dan protein hewani lainnya.
Alternatif daging berbasis jamur semakin diminati karena memiliki risiko pencemaran lingkungan yang rendah. Sebaliknya, daging hasil kultur laboratorium masih perlu evaluasi lebih lanjut karena produksi masal dapat memberikan dampak lingkungan yang lebih besar.
Penelitian menunjukkan bahwa produksi mycoprotein yang efektif dan berkelanjutan dapat mengatasi tekanan terhadap lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan pasar akan protein berkualitas tinggi. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya alam.
Dengan keberhasilan ini, protein dari jamur yang dimodifikasi secara genetika berpotensi menjadi pilihan utama protein masa depan yang menggabungkan inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan untuk kebutuhan pangan global.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3335590/chinas-lab-fungus-produces-low-cost-meat-protein-replace-chicken-farms?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3335590/chinas-lab-fungus-produces-low-cost-meat-protein-replace-chicken-farms?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Dr. Jane Goodall
"Pengembangan sumber protein berkelanjutan sangat penting untuk masa depan planet ini, dan inovasi seperti CRISPR pada protein dari jamur bisa menjadi game changer dalam mengurangi ketergantungan pada peternakan intensif."
Prof. Mark Post
"Seluruh alternatif daging berbasis bioteknologi harus dinilai tidak hanya dari sisi keberlanjutan lingkungan tapi juga kemanan dan skalabilitas produksi demi memenuhi kebutuhan global yang terus meningkat."
Analisis Kami
"Pemanfaatan CRISPR untuk meningkatkan mycoprotein adalah lompatan besar dalam industri protein alternatif, memperlihatkan bahwa teknologi biogenetika dapat memberikan solusi praktis dan berdampak langsung pada isu lingkungan. Namun, regulasi dan penerimaan masyarakat terhadap produk hasil modifikasi gen tetap menjadi kendala yang harus diatasi agar inovasi ini dapat benar-benar berdampak luas."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan mycoprotein yang dimodifikasi secara genetik akan semakin umum dan menggantikan sebagian besar konsumsi protein hewani, khususnya ayam, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan dari sektor peternakan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan ilmuwan Tiongkok terhadap Fusarium venenatum?A
Ilmuwan Tiongkok memodifikasi Fusarium venenatum secara genetik untuk meningkatkan efisiensi produksinya dan mengurangi dampak lingkungan.Q
Mengapa mykoprotein dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan ayam?A
Mykoprotein membutuhkan lebih sedikit lahan, menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah, dan memiliki risiko pencemaran air yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam.Q
Apa metode yang digunakan dalam modifikasi genetik Fusarium venenatum?A
Metode yang digunakan adalah pengeditan gen berbasis CRISPR.Q
Apa yang menjadi perhatian dalam produksi protein kultur sel?A
Ada kekhawatiran bahwa produksi besar-besaran protein kultur sel dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih besar daripada daging sapi.Q
Siapa penulis korespondensi dalam studi ini?A
Penulis korespondensi dalam studi ini adalah Liu Xiao.




