
Banyak pekerja di pabrik dan gudang mengalami cedera otot dan tulang akibat gerakan berulang dan posisi kerja yang kurang nyaman. Ini menyebabkan rasa sakit yang serius dan biaya besar bagi perusahaan karena waktu istirahat yang lama. Oleh sebab itu, para insinyur di The University of Texas at Arlington mengembangkan sebuah alat bantu inovatif yang disebut eksoskeleton lunak pneumatik, yang dirancang untuk mengurangi beban kerja fisik.
Eksoskeleton ini menggunakan silikonnya khusus yang berisi udara bertekanan untuk membantu menggerakkan siku selama aktivitas seperti mengangkat, merakit, atau menggunakan alat bor. Desainnya ringan dan fleksibel, sehingga tidak membatasi gerakan alami lengan pengguna. Alat ini juga dibuat menggunakan bahan karbon serat dan neoprena untuk kenyamanan maksimal.
Dalam pengujian dengan 19 peserta berusia 18 hingga 45 tahun, penggunaan alat ini berhasil mengurangi aktivitas otot biceps dan triceps hingga 22 persen. Selain itu, peserta melaporkan penurunan perasaan beban kerja fisik dan mental secara signifikan, yang menunjukkan efek positif alat ini terhadap kesehatan dan kenyamanan kerja.
Keunggulan lain adalah perangkat ini dapat dioperasikan dengan sistem udara bertekanan yang sudah tersedia di sebagian besar fasilitas manufaktur, sehingga implementasinya tidak sulit atau mahal. Tim peneliti berencana mengembangkan alat bantu ini agar mencakup seluruh bagian lengan atas, termasuk pergelangan tangan dan jari, untuk membantu lebih banyak tugas industri.
Penelitian ini menunjukkan potensi teknologi eksoskeleton lunak pneumatik sebagai solusi pencegahan cedera kerja yang efektif dan praktis. Dengan pengembangan lebih lanjut dan dukungan dari lembaga seperti National Science Foundation, alat ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan sehat bagi jutaan tenaga kerja industri.