Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Kemajuan dalam Robotika Lunak Terinspirasi Biologis Meningkatkan Integrasi Manusia-Mesin

Share

Penelitian terbaru menunjukkan kemajuan signifikan dalam robotika lunak yang terinspirasi oleh organisme biologis. Contohnya, seorang siswa SMA di Inggris berhasil membangun tangan robot yang setara dengan model penelitian, serta pengembangan siku robotik lunak yang mengurangi aktivitas otot sebesar 22%, mengurangi kelelahan dalam pekerjaan angkat berulang.

26 Okt 2025, 19.45 WIB

Robot Lunak OCTOID: Camuflase Dinamis dan Gerak Terpadu Berbasis CLCE

Robot Lunak OCTOID: Camuflase Dinamis dan Gerak Terpadu Berbasis CLCE
Peneliti dari Korean Institute of Science and Technology berhasil menciptakan robot lunak bernama OCTOID yang terinspirasi dari kemampuan serbaguna gurita. Robot ini menggunakan material khusus bernama cholesteric liquid crystal elastomers (CLCE) yang memungkinkan OCTOID untuk mengubah warna secara dinamis dan mengubah bentuk secara fleksibel. Robot ini terdiri dari dua lapisan utama, yaitu active layer yang lunak dan dapat berubah warna, serta passive layer yang kaku dan transparan untuk memberikan kekuatan mekanik. Kedua lapisan ini disambung secara kovalen agar kuat dan stabil, sehingga robot dapat berfungsi selama lebih dari 100 kali siklus perubahan bentuk dan warna. Fitur utama OCTOID meliputi kemampuan untuk berkamuflase dengan mengubah warna kakinya dari biru ke merah dengan pemanasan listrik melalui kawat nichrome. Robot ini juga mampu bergerak dengan cara membengkokkan kakinya dan dapat melaju sejauh 20 milimeter dengan kecepatan 0,45 milimeter per detik. Selain bergerak, OCTOID juga dapat menggenggam objek dengan berat hingga 6 gram, yang merupakan 30 kali lipat dari berat sebuah kakinya. Ini membuktikan kemampuan multifungsi robot ini yang menggabungkan kamuflase, pergerakan, dan manipulasi objek dalam satu platform yang terintegrasi. Meskipun inovasinya menjanjikan, masih ada kendala seperti kecepatan pemanasan yang lambat, potensi kelelahan material CLCE, dan berat kawat nichrome yang mengurangi fleksibilitas. Para peneliti sedang mengembangkan solusi seperti material konduktif yang lebih ringan dan metode pemanasan cepat untuk meningkatkan performa OCTOID di masa depan.
25 Okt 2025, 22.54 WIB

Remaja Bristol Ciptakan Tangan Robotik dari LEGO yang Hampir Seperti Profesional

Remaja Bristol Ciptakan Tangan Robotik dari LEGO yang Hampir Seperti Profesional
Seorang pelajar berusia 16 tahun dari Bristol berhasil membuat tangan robot dengan menggunakan hanya bagian-bagian LEGO. Proyek ini dinamakan Educational SoftHand-A dan bisa bergerak menyerupai tangan manusia menggunakan komponen dari LEGO MINDSTORMS. Tangan robot ini dibuat dengan meniru desain SoftHand dari Pisa/IIT, yang terkenal dalam bidang soft-robotics karena menggunakan satu sistem tendon untuk membuat jari bergerak secara sinkron. Namun, proyek ini menggantikan bagian cetak 3D dan logam dengan LEGO dan ratusan bearing plastik. Mesin ini menggunakan dua motor kecil LEGO yang menggerakkan jari untuk membuka dan menutup tangan dengan siklus sekitar satu detik. Selain itu, tangan robot tersebut dapat menyesuaikan bentuk objek seperti bola dan gelas secara otomatis. Kekuatan genggaman dari tangan ini mencapai sekitar 90 persen dari model profesional yang dibuat dengan bahan cetak 3D. File instruksi dan desainnya juga tersedia secara terbuka sehingga guru dan siswa dimanapun bisa membuat atau mengembangkan proyek ini. Dengan dihentikannya lini LEGO MINDSTORMS, proyek ini menjadi penghormatan bagi peran besar LEGO dalam pendidikan teknologi selama tiga dekade terakhir. Diharapkan proyek ini memacu minat lebih banyak pelajar untuk belajar robotika lewat pengalaman langsung.
25 Okt 2025, 06.32 WIB

Eksoskeleton Lunak Bantu Kurangi Cedera Pekerja Pabrik dengan Teknologi Pneumatik

Eksoskeleton Lunak Bantu Kurangi Cedera Pekerja Pabrik dengan Teknologi Pneumatik
Banyak pekerja di pabrik dan gudang mengalami cedera otot dan tulang akibat gerakan berulang dan posisi kerja yang kurang nyaman. Ini menyebabkan rasa sakit yang serius dan biaya besar bagi perusahaan karena waktu istirahat yang lama. Oleh sebab itu, para insinyur di The University of Texas at Arlington mengembangkan sebuah alat bantu inovatif yang disebut eksoskeleton lunak pneumatik, yang dirancang untuk mengurangi beban kerja fisik. Eksoskeleton ini menggunakan silikonnya khusus yang berisi udara bertekanan untuk membantu menggerakkan siku selama aktivitas seperti mengangkat, merakit, atau menggunakan alat bor. Desainnya ringan dan fleksibel, sehingga tidak membatasi gerakan alami lengan pengguna. Alat ini juga dibuat menggunakan bahan karbon serat dan neoprena untuk kenyamanan maksimal. Dalam pengujian dengan 19 peserta berusia 18 hingga 45 tahun, penggunaan alat ini berhasil mengurangi aktivitas otot biceps dan triceps hingga 22 persen. Selain itu, peserta melaporkan penurunan perasaan beban kerja fisik dan mental secara signifikan, yang menunjukkan efek positif alat ini terhadap kesehatan dan kenyamanan kerja. Keunggulan lain adalah perangkat ini dapat dioperasikan dengan sistem udara bertekanan yang sudah tersedia di sebagian besar fasilitas manufaktur, sehingga implementasinya tidak sulit atau mahal. Tim peneliti berencana mengembangkan alat bantu ini agar mencakup seluruh bagian lengan atas, termasuk pergelangan tangan dan jari, untuk membantu lebih banyak tugas industri. Penelitian ini menunjukkan potensi teknologi eksoskeleton lunak pneumatik sebagai solusi pencegahan cedera kerja yang efektif dan praktis. Dengan pengembangan lebih lanjut dan dukungan dari lembaga seperti National Science Foundation, alat ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan sehat bagi jutaan tenaga kerja industri.
24 Okt 2025, 14.21 WIB

Robot Masa Depan yang Bergerak dengan Otot Hidup Seperti Manusia

Robot Masa Depan yang Bergerak dengan Otot Hidup Seperti Manusia
Para ilmuwan kini mengembangkan robot yang menggunakan otot hidup sebagai sumber gerakan, menggantikan roda gigi dan motor tradisional. Proyek ini dipimpin oleh Dr. Su Ryon Shin dari Harvard Medical School dan bertujuan menciptakan robot yang lebih mirip manusia dalam cara mereka bergerak dan beradaptasi. Dalam penelitian ini, dua jenis otot yang digunakan adalah otot skeletal yang bergerak dengan perintah listrik, serta otot jantung yang berdenyut sendiri untuk gerakan yang berkesinambungan. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, terutama karena jaringan otot butuh nutrisi dan kondisi khusus agar dapat bertahan hidup. Teknologi fabrikasi mutakhir seperti 3D bioprinting, electrospinning, mikrofluida, dan self-assembly digunakan untuk mengatur sel otot secara tepat dan menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kontraksi sel yang terkoordinasi. Ini memungkinkan pembuatan bagian robot dengan fungsi otot nyata. Para peneliti juga sedang mencari cara agar robot biohibrida lebih kuat dan tahan lama, dengan mencetak material multi-komponen untuk tambahan kekuatan, scaffold yang dapat mengalirkan nutrisi, dan desain modular agar robot dapat lebih fleksibel dan tahan terhadap kondisi dunia nyata. Selain Harvard, institusi seperti MIT dan Carnegie Mellon juga ikut mengembangkan teknologi yang serupa, menunjukkan potensi besar robot biohibrida yang tidak hanya bergerak tapi juga dapat tumbuh dan beradaptasi layaknya makhluk hidup, membawa masa depan baru dalam robotika dan kesehatan manusia.

Baca Juga

  • AS dan China Maju dalam Pengawasan Drone dan Aplikasi Militer

  • Terobosan AI Kuantum Mendorong Kemajuan Teknologi

  • Terobosan dalam Teknologi Baterai Meningkatkan Performa dan Jarak Tempuh EV

  • Kemajuan Robotika Bawah Laut Stealth untuk Pengawasan dan Kamuflase

  • Kemajuan dalam Robotika Lunak Terinspirasi Biologis Meningkatkan Integrasi Manusia-Mesin