Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

AS dan China Maju dalam Pengawasan Drone dan Aplikasi Militer

Share

Perkembangan terbaru menunjukkan kemajuan signifikan dari Amerika Serikat dan China dalam teknologi drone untuk pengawasan serta aplikasi militer. Drone canggih ini dirancang untuk misi pengintaian bawah air yang siluman dan operasi militer yang lebih efisien, meningkatkan kemampuan kedua negara dalam pengawasan strategis dan respons cepat terhadap situasi darurat.

25 Okt 2025, 21.00 WIB

Robot Ubur-Ubur Transparan Canggih untuk Pemantauan Rahasia di Laut Dalam

Robot Ubur-Ubur Transparan Canggih untuk Pemantauan Rahasia di Laut Dalam
Para ilmuwan dari Northwestern Polytechnical University di Xian, Tiongkok, berhasil menciptakan robot bawah laut yang menyerupai ubur-ubur dengan tubuh transparan seperti payung dan tentakel. Robot ini dibuat dengan tujuan agar sulit dibedakan dari ubur-ubur asli saat berada di dalam air. Robot ini memiliki ukuran kecil sekitar 120mm dengan berat hanya 56 gram sehingga sangat ringan dan praktis. Teknologi terbaru yang digunakan adalah bahan elektroda hidrogel yang memberi robot ini kemampuan fleksibel dan gerakan mirip ubur-ubur hidup. Menurut Tao Kai, pencipta robot tersebut, perangkat ini mengonsumsi daya yang sangat sedikit dan bekerja dengan suara hampir tidak terdengar, sangat cocok untuk operasi rahasia di laut dalam tanpa mengganggu lingkungan sekitar. Robot ubur-ubur ini sangat bermanfaat untuk mengamati ekosistem yang sensitif dan juga dapat digunakan untuk inspeksi presisi struktur bawah laut, yang sering kali sulit dilakukan oleh teknologi robotik konvensional karena keterbatasan desain dan suara bising. Dengan kemajuan ini, diharapkan teknologi robotik biomimetik seperti robot ubur-ubur bisa lebih banyak digunakan dalam pemantauan laut dan konservasi lingkungan, sekaligus membawa inovasi besar dalam bidang robotika bawah laut.
25 Okt 2025, 20.35 WIB

Seneca Luncurkan Drone Pemadam Kebakaran Otonom dengan Dana 60 Juta Dollar

Seneca Luncurkan Drone Pemadam Kebakaran Otonom dengan Dana 60 Juta Dollar
Kebakaran hutan di Amerika Serikat semakin parah, dengan intensitas yang telah berlipat ganda dalam dua puluh tahun terakhir dan menyebabkan kerugian ekonomi besar serta mengancam jutaan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, startup Seneca di Seattle meluncurkan teknologi drone pemadam kebakaran otonom yang dapat mendeteksi dan memadamkan api dengan cepat menggunakan AI. Seneca memperoleh pendanaan sebesar 60 juta dolar dalam putaran pembiayaan terbesar di sektor teknologi kebakaran, dipimpin oleh Caffeinated Capital dan Convective Capital. Dengan dana ini, Seneca berencana untuk memperluas produksi dan distribusi sistem drone pemadam kebakaran yang modular dan mudah dibawa ke berbagai lokasi. Drone Seneca mampu membawa lebih dari 45 kilogram agen pemadam dan memancarkannya dengan tekanan tinggi menggunakan busa aerasi kelas A. Sistem ini dikendalikan dari tablet portabel dan dapat beroperasi secara mandiri bahkan dalam kondisi dengan visibilitas rendah dan angin kencang berkat sensor inframerah dan AI. Dengan kemampuan kerja secara terkoordinasi (swarm) hingga enam drone dalam satu misi, teknologi ini dapat memberikan respon cepat dan efektif, khususnya di lokasi yang susah dijangkau atau berbahaya bagi manusia. Seneca juga mengklaim sistem ini dapat mendukung berbagai aktivitas seperti pembakaran terencana dan perlindungan struktur. Sistem otonom Seneca diharapkan menjadi terobosan dalam modernisasi sistem pemadam kebakaran dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim yang memperparah kejadian kebakaran di masa depan. Dengan kolaborasi dari para petugas pemadam dan pemilik tanah, teknologi ini akan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bahaya kebakaran.
25 Okt 2025, 19.30 WIB

Draganfly Gandeng Palladyne AI Ciptakan Drone Swarm Otonom Terbaru

Draganfly Gandeng Palladyne AI Ciptakan Drone Swarm Otonom Terbaru
Draganfly, perusahaan pengembang drone asal Kanada, berkolaborasi dengan Palladyne AI untuk mengintegrasikan perangkat lunak Pilot AI ke dalam drone mereka. Kolaborasi ini memungkinkan drone Draganfly untuk beroperasi dalam kawanan yang dikendalikan secara tunggal oleh satu operator, memperkuat kemampuan mereka dalam misi pengawasan dan operasi berskala besar. Pilot AI dari Palladyne merupakan perangkat lunak berbasis edge yang platform-agnostik, memungkinkan drone bekerja secara cerdas dalam kawanan yang mampu berkolaborasi dan berkoordinasi sendiri secara otonom. Ini berarti drone dapat menjalankan tugas pengawasan, pelacakan, dan identifikasi target dengan lebih efektif tanpa beban penuh pada operator. Dengan kemampuan sensor fusion yang menggabungkan data dari berbagai sumber sensor, sistem ini mampu meningkatkan deteksi dan klasifikasi target secara real-time. Drone-drone ini dapat mengatur diri mereka secara otomatis di udara dan melakukan operasi swarm tanpa perlu dikendalikan secara individual satu per satu. Draganfly menggunakan pendekatan modular dalam pengembangan dronenya sehingga mudah untuk diadaptasi pada berbagai misi dan lingkungan. Produk seperti Commander adalah contoh drone quadcopter otonom dengan kerangka karbon serat dan baterai gandanya yang tahan lama, didesain untuk misi berat seperti pemetaan 3D, inspeksi industri, dan operasi penyelamatan. Integrasi teknologi Pilot AI ini memperluas kapabilitas drone Draganfly untuk tugas-tugas intelijen, pengawasan dan pengintaian secara real-time dengan efisiensi operator yang lebih tinggi. Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan solusi drone canggih bagi pengguna di sektor pemerintah, pertahanan, dan komersial di lingkungan yang sulit.

Baca Juga

  • AS dan China Maju dalam Pengawasan Drone dan Aplikasi Militer

  • Terobosan AI Kuantum Mendorong Kemajuan Teknologi

  • Terobosan dalam Teknologi Baterai Meningkatkan Performa dan Jarak Tempuh EV

  • Kemajuan Robotika Bawah Laut Stealth untuk Pengawasan dan Kamuflase

  • Kemajuan dalam Robotika Lunak Terinspirasi Biologis Meningkatkan Integrasi Manusia-Mesin