
Para peneliti di Universitas Northwestern Polytechnical di Xi’an, China, telah mengembangkan robot bawah air yang terinspirasi dari gerakan dan bentuk ubur-ubur nyata. Robot ini memiliki tubuh berbentuk payung dan mampu bergerak dengan pola kontraksi dan relaksasi mirip ubur-ubur asli, sehingga dapat meluncur diam-diam di air tanpa menimbulkan suara atau getaran yang terdengar.
Robot ini dibuat dari bahan hidrogel elektroda yang khusus dan memiliki ukuran kecil hanya 4,7 inci dengan berat dua ons saja, membuatnya mudah bergerak dan menyelinap di lingkungan laut yang sensitif. Penggerak utamanya adalah aktuator elektrostatik hidraulik yang meniru cara saraf mengendalikan otot di makhluk hidup, sehingga gerakannya sangat lancar dan efisien energi.
Selain keunggulan gerakannya, robot ini juga dilengkapi dengan kamera mini dan chip kecerdasan buatan yang memungkinkan robot untuk mengenali dan mendeteksi objek di bawah air dengan akurasi tinggi secara otonom. Sensor dan AI ini membuat robot bisa menangkap data dan gambar secara real time tanpa perlu pengawasan langsung.
Demonstrasi robot ini sempat ditayangkan di program sains CCTV, yang menampilkan kemampuan robot untuk melayang stabil di dalam arus air dan mengenali objek seperti lambang universitas dan ikan badut. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi biomimetik dan kecerdasan buatan dapat disatukan untuk menciptakan robot dengan fungsi penginderaan dan pengenalan bawah air.
Dengan konsumsi daya yang sangat rendah, kurang dari 30 milliwatt, robot ini ideal untuk digunakan dalam pemantauan ekosistem laut yang sensitif, inspeksi struktur bawah laut, juga dalam misi rahasia yang membutuhkan stealth tinggi. Teknologi ini membuka peluang baru bagi eksplorasi dan perlindungan laut secara berkelanjutan.