Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Tantangan Keuangan Netflix dan Potensi Akuisisi Warner Bros.

Share

Netflix mengalami penurunan pendapatan kuartal ketiga yang disebabkan oleh sengketa pajak di Brazil. Selain itu, terdapat spekulasi mengenai rencana Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros., yang juga didukung oleh minat dari Comcast dalam potensi penjualan tersebut.

24 Okt 2025, 14.51 WIB

Apakah Penurunan Saham Netflix Jadi Kesempatan Investasi atau Risiko Valuasi Tinggi?

Apakah Penurunan Saham Netflix Jadi Kesempatan Investasi atau Risiko Valuasi Tinggi?
Netflix baru saja melaporkan hasil kuartal ketiga tahun 2025 dengan peningkatan pendapatan sebesar 17,2 persen dari tahun sebelumnya, yang membuat total pendapatan mereka menjadi sekitar 11,5 miliar dolar AS. Meskipun demikian, harga saham Netflix turun setelah laporan ini karena laba per saham yang lebih rendah dari perkiraan akibat beban pajak besar yang tidak terduga dari Brasil. Beban pajak sebesar 619 juta dolar AS ini merupakan bagian dari sengketa pajak lama di Brasil dan berdampak pada laba mereka, sehingga Netflix gagal memenuhi ekspektasi para analis dengan laba per saham hanya 5,87 dolar AS dibandingkan proyeksi 6,97 dolar AS. Manajemen mengatakan bahwa jika tidak ada beban ini, margin operasional kuartal ketiga akan lebih tinggi dari perkiraan. Disamping itu, bisnis iklan Netflix terus berkembang pesat dan mereka mencatat pendapatan iklan terbaik sepanjang masa di kuartal ketiga. Netflix memperkirakan pendapatan iklan akan menggandakan pada tahun 2025 meski dari basis yang masih relatif kecil. Pendapatan kuartal keempat diprediksi mencapai 12 miliar dolar AS dengan pertumbuhan sekitar 16,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Walaupun prospek pendapatan dan margin operasional setelah koreksi biaya pajak tampak positif, valuasi saham Netflix dinilai terlalu tinggi dengan rasio P/E sekitar 50 dan forward P/E sekitar 37. Kisaran tersebut memberi sedikit ruang untuk kesalahan, terutama dengan persaingan ketat dari perusahaan teknologi besar seperti Apple, Amazon, dan Alphabet. Secara keseluruhan, bagi para investor yang sudah memiliki saham Netflix tidak ada alasan untuk berubah posisi. Namun bagi yang ingin membeli saham ini setelah penurunan, disarankan untuk mempertimbangkan kembali langkah tersebut karena valuasi yang sudah menanjak dan risiko persaingan yang cukup besar.
23 Okt 2025, 03.26 WIB

Warner Bros. Discovery Pertimbangkan Penjualan di Tengah Minat Akuisisi Besar

Warner Bros. Discovery Pertimbangkan Penjualan di Tengah Minat Akuisisi Besar
Warner Bros. Discovery mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan pasar media, khususnya pada bagian streaming sejak merger selesai pada April 2022. Harga saham yang menurun tajam menunjukkan tantangan besar di industri ini, tetapi perusahaan tetap memiliki aset berharga seperti HBO dan Turner Networks yang menarik minat pembeli. Baru-baru ini, Paramount Skydance menunjukkan ketertarikan untuk mengakuisisi Warner Bros. Discovery, yang menyebabkan lonjakan harga saham hingga 68% pada bulan sebelumnya. Hal ini menjadi sinyal bahwa ada peluang untuk pertumbuhan nilai perusahaan melalui potensi penjualan atau restrukturisasi. Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk memisahkan bisnisnya menjadi dua entitas, yaitu satu fokus pada streaming dan studio, dan satu lagi pada televisi tradisional. Meski demikian, mereka juga sedang melakukan 'review of strategic alternatives' termasuk mempertimbangkan penjualan penuh perusahaan. Walau begitu, harga saham hanya naik sedikit sebesar 1,5% setelah pengumuman terbaru, kemungkinan besar karena pasar telah mengantisipasi berita bahwa terjadi minat akuisisi sejak laporan awal tentang Paramount Skydance. Warner Bros. Discovery juga memiliki utang besar yang membuat nilai keseluruhan perusahaan, termasuk utang, mencapai 85 miliar dolar AS. Ke depan, jika ada perang tawar-menawar antara beberapa pihak, saham perusahaan bisa mengalami kenaikan signifikan. Namun, jika tidak ada penawaran yang muncul, harga saham kemungkinan akan turun lagi, sehingga kondisi ini menjadi risiko dan peluang bagi para investor yang mempertimbangkan membeli saham sekarang.
22 Okt 2025, 22.36 WIB

Netflix Alami Penurunan Pendapatan Tapi Optimis dengan Bisnis Iklan dan Konten Baru

Netflix Alami Penurunan Pendapatan Tapi Optimis dengan Bisnis Iklan dan Konten Baru
Netflix melaporkan pendapatan kuartal ketiga sebesar 11,51 miliar dolar, sedikit di bawah ekspektasi analis dan panduan internal perusahaan. Laba per saham juga tertinggal dari perkiraan, tetapi masih lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan kinerja ini menyebabkan saham Netflix jatuh lebih dari delapan persen dalam perdagangan. Perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal keempat dan tahun 2025 yang lebih baik dari prediksi pasar, dengan pendapatan kuartal keempat diperkirakan mencapai 11,96 miliar dolar dan laba per saham lebih tinggi dari ekspektasi. Netflix juga mengantisipasi margin operasi sedikit menurun dari target sebelumnya karena biaya terkait sengketa pajak di Brasil. Salah satu faktor pendorong engagement yang kuat di kuartal ini adalah konten populer seperti pertandingan tinju Canelo vs. Crawford dengan tontonan global sampai 41 juta, dan film animasi 'KPop Demon Hunters' yang menjadi film paling banyak ditonton Netflix sepanjang masa. Hal ini menegaskan kekuatan Netflix dalam menghasilkan konten hit dari IP baru. Bisnis iklan Netflix menunjukkan perkembangan positif dengan pendapatan iklan kuartal ini adalah yang terbesar hingga saat ini. Perusahaan memperkirakan pendapatan iklan akan lebih dari dua kali lipat pada 2025, berkat kerja sama baru dengan platform Amazon DSP yang memperluas jangkauan pasar iklan kreatif maupun efisien. Netflix juga menghadapi tantangan dari persaingan yang semakin ketat dan sentimen negatif akibat kritik Elon Musk yang menyerukan pembatalan langganan karena konten yang dianggap 'woke'. Meskipun begitu, Netflix tetap menegaskan fokusnya pada pertumbuhan produk dan inovasi, sambil menolak minat untuk membeli jaringan media legacy yang telah muncul sebagai rumor pasar.
22 Okt 2025, 12.30 WIB

Netflix Alami Kerugian karena Pajak Brasil, Tapi Siap Perluas Konten Baru

Netflix Alami Kerugian karena Pajak Brasil, Tapi Siap Perluas Konten Baru
Netflix baru-baru ini mengumumkan hasil keuangan kuartal ketiga yang tidak memenuhi ekspektasi para analis pasar saham. Perusahaan terkena dampak biaya sengketa pajak sebesar 619 juta dolar di Brasil yang tidak diperkirakan sebelumnya. Ini menjadikan Netflix gagal melanjutkan tren laba positif enam kuartal berturut-turut. Walaupun pendapatan secara keseluruhan sesuai prediksi, yaitu sebesar 11,5 miliar dolar dengan kenaikan 17% dibandingkan tahun lalu, laba per saham yang dilaporkan hanya 5,87 dolar, lebih rendah dari perkiraan 6,96 dolar. Hal ini membuat saham Netflix turun sekitar 6% setelah jam perdagangan biasa. Netflix telah berhenti mengumumkan jumlah pelanggan sejak akhir tahun lalu untuk menghindari fokus berlebihan pada pertumbuhan pelanggan tiap kuartal. Namun, dengan peningkatan pendapatan, diperkirakan jumlah pelanggan masih bertambah dari 302 juta tahun lalu. Perusahaan juga mulai menambah lini konten baru seperti olahraga langsung dan video game. Co-CEO Netflix kembali menegaskan bahwa total penonton global, termasuk orang dalam satu rumah tangga yang berbagi akun, hampir mencapai 1 miliar. Mereka juga berencana menambah konten seperti podcast video bekerja sama dengan Spotify dan membuka peluang akuisisi aset besar seperti Warner Bros. Discovery. Namun, ada kekhawatiran dari analis bahwa Netflix berisiko kehilangan fokus jika terlalu luas dalam mengembangkan layanan hiburan. Model iklan yang baru mulai menunjukkan hasil walau ukurannya masih kecil, tapi diperkirakan akan terus tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
22 Okt 2025, 03.48 WIB

Netflix Rugi Karena Pajak Brasil, Tapi Pendapatan dan Iklan Terus Melaju

Netflix Rugi Karena Pajak Brasil, Tapi Pendapatan dan Iklan Terus Melaju
Netflix melaporkan hasil keuangan kuartal ketiga yang menunjukkan laba lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan para analis di Wall Street. Penyebab utama dari penurunan laba ini adalah biaya tak terduga sebesar 619 juta dolar AS yang terkait dengan sengketa pajak non-penghasilan di Brasil untuk periode antara 2022 hingga 2025. Meskipun mengalami penurunan laba per saham menjadi 5,87 dolar AS dibandingkan dengan ekspektasi 6,96 dolar AS, pendapatan Netflix tetap tumbuh 17% dari tahun sebelumnya, mencapai 11,51 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu mengembangkan bisnisnya meskipun menghadapi beban biaya tambahan. Netflix menegaskan bahwa biaya sengketa pajak ini tidak akan berpengaruh signifikan pada kinerja masa depan dan bahkan tanpa biaya ini, margin operasional mereka akan melebihi target. Mereka juga memperlihatkan pertumbuhan positif melalui peningkatan jumlah pelanggan, harga langganan yang naik, dan pendapatan iklan yang mencatat rekor tertinggi pada kuartal tersebut. Perusahaan meramalkan pendapatan kuartal keempat sekitar 11,96 miliar dolar AS dan laba per saham di angka 5,45 dolar AS, yang sesuai dengan perkiraan analis. Netflix juga memperkirakan margin operasional di kuartal keempat meningkat menjadi 23,9%, naik dua poin persentase dari tahun lalu, serta mempertahankan target pertumbuhan pendapatan 16% untuk tahun penuh. Selain itu, tingkat keterlibatan pengguna di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Inggris mencapai rekor tertinggi, naik 15% dan 22% dibandingkan akhir tahun 2022, menurut data dari Nielsen dan Barb. Netflix juga telah berhenti melaporkan jumlah pelanggan secara langsung tapi menekankan pentingnya metrik keterlibatan dalam menunjukkan kesehatan bisnisnya.
22 Okt 2025, 03.39 WIB

Netflix Kena Sengketa Pajak Brasil, Target Laba Gagal Tercapai tapi Pendapatan Tumbuh

Netflix baru saja melaporkan hasil keuangan kuartal terakhir yang tidak memenuhi target laba per saham yang diprediksi para analis pasar. Kegagalan ini terutama disebabkan oleh adanya biaya tak terduga sebesar 619 juta dolar yang harus dikeluarkan akibat sengketa pajak di Brasil. Meskipun laba per saham lebih rendah dari perkiraan, pendapatan Netflix tetap tumbuh sebesar 17% menjadi 11,5 miliar dolar, sesuai dengan prediksi analis. Perusahaan menekankan keberhasilan strategi penggabungan pendapatan dari biaya langganan dan penjualan iklan. Netflix kini tidak lagi mengumumkan jumlah pelanggan secara reguler sejak akhir 2023, sebagai bagian dari strategi untuk fokus menjaga pertumbuhan pendapatan daripada peningkatan jumlah pelanggan kuartalan saja. Dalam upaya mempertahankan keunggulan, Netflix terus melakukan diversifikasi dengan menambahkan tayangan olahraga langsung, video game, dan berencana meluncurkan video podcast bekerja sama dengan Spotify tahun depan. Ini untuk menarik lebih banyak penonton dan meningkatkan pendapatan. Selain itu, berita tentang Warner Bros. Discovery yang berencana menjual beberapa asetnya membuka peluang bagi Netflix untuk melakukan akuisisi aset seperti HBO dan DC Studios, yang bisa memperkuat posisi dan konten Netflix di masa depan.
22 Okt 2025, 03.39 WIB

Netflix Gagal Capai Target Laba Kuartal Akibat Masalah Pajak di Brasil

Netflix baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan kuartal terakhir yang tidak memenuhi target laba yang diprediksi para analis pasar saham. Penyebab utama kegagalan ini adalah biaya tak terduga sebesar 619 juta dolar AS yang terkait dengan sengketa pajak di Brasil. Hal ini menyebabkan Netflix memutuskan untuk mengakui beban tambahan sehingga mempengaruhi hasil akhir keuntungan mereka. Meskipun demikian, Netflix berhasil mempertahankan pendapatan tahunannya yang meningkat sebesar 17% menjadi 11,5 miliar dolar AS, sesuai dengan perkiraan para analis. Namun, keuntungan per saham (EPS) yang tercatat sebesar 5,87 dolar AS masih di bawah prediksi yang mengharapkan angka 6,96 dolar AS. Sejak akhir tahun lalu, Netflix tidak lagi mengumumkan jumlah pelanggan secara rinci, melainkan bergeser untuk lebih menekankan pada pertumbuhan pendapatan. Strategi ini tampak berhasil karena harga saham Netflix telah naik hampir 40% tahun ini, meskipun harga saham turun sekitar 5% setelah pengumuman laba terbaru oleh para investor. Untuk tetap menjadi yang terdepan di industri video streaming, Netflix melakukan diversifikasi dengan menambahkan konten olahraga langsung dan video game ke dalam platform mereka. Tahun depan, Netflix berencana memperluas penawaran kontennya ke dalam video podcast yang berkolaborasi dengan Spotify, menunjukkan upaya mereka untuk terus menarik dan mempertahankan pelanggan. Situasi ini juga membuka peluang bagi Netflix untuk mengakuisisi konten baru karena Warner Bros. Discovery mengumumkan kemungkinan menjual sebagian atau seluruh asetnya, termasuk merek-merek utama seperti HBO, DC Studios, dan CNN. Para analis memperkirakan Netflix akan menjadi salah satu penawar utama jika transaksi tersebut terjadi, guna memperkuat posisi mereka di pasar streaming global yang makin kompetitif.
22 Okt 2025, 02.01 WIB

Netflix dan Rival Siap Berlomba Akuisisi Warner Bros Discovery

Warner Bros Discovery (WBD), perusahaan besar di industri hiburan yang memiliki banyak film dan acara TV terkenal, kini membuka peluang untuk dijual setelah mendapat tawaran dari beberapa pihak. Perusahaan ini menghadapi tantangan dari persaingan streaming dan penurunan pemirsa televisi tradisional, serta memiliki utang besar yang menekan keuangan mereka. Netflix, raksasa streaming yang terkenal dengan pertumbuhan cepat dan pendapatan besar, disebut-sebut sebagai salah satu calon utama yang tertarik membeli WBD. Akuisisi ini akan memberi Netflix akses ke banyak konten populer seperti Harry Potter, Lord of the Rings, dan Friends, yang dapat memperkuat posisi mereka di pasar. Selain Netflix, perusahaan lain seperti Comcast dan grup keluarga Ellison yang mengendalikan Paramount dan Skydance juga menunjukkan minat mereka dalam mengambil alih WBD. Para pesaing ini juga ingin memanfaatkan aset besar WBD untuk bersaing dengan perusahaan teknologi dan hiburan global lain seperti Disney dan Amazon. CEO WBD, David Zaslav, mengaku bahwa nilai aset perusahaan sangat besar dan saat ini mereka sedang melakukan tinjauan strategis untuk mencari jalan terbaik, termasuk kemungkinan jual sebagian atau seluruh perusahaan. Hal ini menyebabkan harga saham WBD naik signifikan di pasar saham. Proses tawar-menawar ini akan menjadi ujian penting bagi masa depan industri media dan hiburan AS. Jika terjadi akuisisi besar, hal ini akan mengubah struktur persaingan dan strategi perusahaan di sektor streaming dan produksi konten, dengan potensi dampak luas pada konsumen dan pasar global.
22 Okt 2025, 01.58 WIB

Warner Bros. Discovery Pertimbangkan Penjualan Setelah Minat Besar dari Netflix dan Comcast

Warner Bros. Discovery Inc. saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan penjualan setelah menerima minat tak resmi dari beberapa pihak besar, termasuk Netflix dan Comcast. Berita ini menyebabkan saham Warner Bros. naik signifikan sebesar 12% pada hari Selasa. Sebelumnya, perusahaan mengumumkan rencana pemisahan bisnis menjadi dua unit yang berbeda. Unit pertama akan fokus pada layanan TV kabel yang dinilai menurun, sementara unit kedua akan mengurusi streaming dan studio termasuk layanan HBO Max yang tumbuh dengan cepat. Langkah pemisahan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih besar pada divisi streaming agar dapat berkembang tanpa dibebani oleh bisnis TV kabel yang kurang menguntungkan. Penawaran minat tak resmi dari perusahaan seperti Netflix dan Comcast menunjukkan bahwa Warner Bros. memiliki aset strategis yang besar di tengah persaingan industri media yang semakin ketat dan berfokus pada digital. Para analis dan pakar industri tengah meninjau leverage finansial perusahaan serta potensi kesepakatan yang mungkin terjadi, yang bisa mengubah wajah bisnis media dalam jangka pendek dan panjang.

Baca Juga

  • Kebangkitan Privasi Zcash Meningkatkan Posisi Pasarnya

  • Investasi Miliarder pada Saham Komputasi Kuantum dan Implikasi Pasar

  • Rumble dan Tether Meluncurkan Bitcoin Tipping untuk Kreator guna Menantang YouTube

  • Peluncuran Token dan Airdrop Polymarket di Tengah Ekspansi Pasar Prediksi

  • Rekomendasi Saham Jim Cramer Mempengaruhi Sentimen Pasar