Courtesy of Wired
Mira Murati, mantan eksekutif OpenAI, percaya bahwa dalam beberapa dekade ke depan, sistem AI akan mampu melakukan berbagai tugas kognitif seperti manusia, yang dikenal sebagai kecerdasan umum buatan (AGI). Dalam sebuah wawancara, Murati menyatakan bahwa meskipun ada tantangan dalam mengembangkan model AI yang lebih kuat, kemajuan dalam bidang ini kemungkinan akan terus berlanjut. Dia juga mengungkapkan optimisme bahwa ide-ide baru mungkin tidak diperlukan untuk mencapai sistem setara AGI, dan menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur komputasi dan pengembangan data sintetis untuk melatih model AI.
Baca juga: Semua pembaruan tentang OpenAI
Setelah meninggalkan OpenAI, Murati sedang merintis startup AI sendiri dan berencana untuk mengumpulkan dana lebih dari Rp 1.64 triliun ($100 juta) . Dia memiliki latar belakang yang kuat di bidang teknologi, termasuk pengalaman di Tesla dan OpenAI, di mana dia berkontribusi pada pengembangan produk seperti ChatGPT. Murati menekankan bahwa teknologi AI memiliki sisi baik dan buruk, dan penting bagi masyarakat untuk mengarahkan pengembangan AI ke arah yang positif agar siap menghadapi masa depan ketika AGI terwujud.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Mira Murati dan apa perannya di OpenAI?A
Mira Murati adalah mantan CTO OpenAI yang kini mendirikan startup AI sendiri.Q
Apa yang dimaksud dengan AGI?A
AGI atau Artificial General Intelligence adalah tahap di mana sistem AI dapat melakukan berbagai tugas kognitif dengan kemampuan setara manusia.Q
Mengapa Mira Murati meninggalkan OpenAI?A
Mira Murati tidak secara spesifik menyebutkan alasannya, tetapi mengatakan bahwa saatnya tepat untuk mengeksplorasi hal-hal pribadi.Q
Apa yang dia rencanakan setelah meninggalkan OpenAI?A
Dia merencanakan untuk mengembangkan model AI proprietary melalui startup yang sedang didirikannya.Q
Apa pandangan Mira Murati tentang perkembangan AI saat ini?A
Mira Murati optimis bahwa perkembangan AI akan terus berlanjut meskipun ada tantangan dalam industri.