Courtesy of Reuters
BlackBerry, perusahaan asal Kanada yang dulunya terkenal dengan smartphone, kini berfokus pada penjualan perangkat lunak untuk kendaraan otonom dan komunikasi aman. Mereka baru saja mengumumkan proyeksi keuntungan yang lebih tinggi dari perkiraan pasar untuk tahun fiskal mendatang dan sedang mempertimbangkan opsi untuk bisnis Cylance, yang menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk mencegah pelanggaran keamanan. Meskipun Cylance diperkirakan akan mengalami kerugian, BlackBerry berencana untuk mengalihkan investasi ke bidang yang lebih menguntungkan seperti komunikasi aman dan Internet of Things (IoT).
Perusahaan ini juga sedang memisahkan bisnis IoT dan keamanan siber menjadi divisi yang mandiri. BlackBerry memperkirakan pendapatan dari IoT akan meningkat pada tahun fiskal 2025, dan mereka mempertahankan proyeksi pendapatan tahunan antara Rp 9.72 triliun ($591 juta) hingga Rp 10.13 triliun ($616 juta) . Dengan langkah-langkah ini, BlackBerry berharap dapat kembali tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin ketat.