Courtesy of YahooFinance
Penjualan informasi pribadi warga Amerika oleh "data brokers" kepada penipu, musuh asing, dan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menghadapi regulasi baru yang ketat. Badan Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) mengumumkan bahwa jika aturan baru ini diterapkan, data brokers akan diawasi dan harus mematuhi hukum pelaporan kredit. Ini penting karena praktik ini dianggap mengancam keamanan nasional dan keselamatan publik. Direktur CFPB, Rohit Chopra, menyatakan bahwa masalah ini sangat besar, dengan beberapa data brokers bahkan menjual informasi pribadi pejabat keamanan nasional.
Usulan ini muncul di akhir masa pemerintahan Presiden Joe Biden, dan nasibnya akan ditentukan setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat. Di bawah usulan ini, perusahaan yang menjual informasi keuangan pribadi konsumen akan diatur seperti biro kredit, dan mereka harus menjaga keamanan data serta memastikan akurasi informasi yang mereka jual. CFPB juga menyoroti bahwa penjualan data yang tidak terkontrol dapat memfasilitasi kejahatan dan membahayakan individu, termasuk penegak hukum. Usulan ini akan dibuka untuk komentar publik hingga Maret 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh Bureau Perlindungan Keuangan Konsumen?A
Bureau Perlindungan Keuangan Konsumen mengusulkan regulasi baru untuk mengawasi broker data dan melindungi informasi pribadi konsumen.Q
Mengapa penjualan informasi pribadi dianggap berbahaya?A
Penjualan informasi pribadi dapat membahayakan keamanan nasional dan memungkinkan tindakan kriminal terhadap individu yang rentan.Q
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran tentang penjualan data ini?A
Rohit Chopra, Direktur CFPB, mengungkapkan kekhawatiran tentang penjualan data ini.Q
Apa dampak dari regulasi baru ini terhadap broker data?A
Regulasi baru ini akan membuat broker data diharuskan untuk mematuhi hukum pelaporan kredit dan menjaga keamanan data.Q
Kapan proposal ini akan dibuka untuk komentar publik?A
Proposal ini akan dibuka untuk komentar publik hingga Maret 2025.