Rangkuman Berita: Pengawas AS membatasi biaya overdraft bank meskipun ada keberatan dari industri.

Badan Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) baru saja mengeluarkan peraturan baru yang membatasi biaya overdraft yang dapat dikenakan oleh bank. Peraturan ini bertujuan untuk menghemat uang bagi para nasabah, diperkirakan dapat menghemat hingga Rp 82.22 triliun ($5 miliar) setiap tahun. Dengan peraturan ini, bank hanya boleh mengenakan biaya overdraft sebesar Rp 82.22 ribu ($5) , yang diharapkan dapat membantu banyak keluarga menghemat hingga Rp 3.70 juta ($225) per tahun. Namun, beberapa kelompok perbankan mengkritik peraturan ini, mengatakan bahwa hal itu dapat mengurangi akses ke layanan pinjaman bagi orang-orang yang membutuhkan. Meskipun ada penolakan dari industri perbankan, banyak orang mendukung pembatasan biaya overdraft ini. Sekitar 23 juta rumah tangga di AS membayar biaya overdraft yang totalnya mencapai Rp 212.14 triliun ($12,9 miliar) pada tahun 2019. Beberapa pihak khawatir bahwa jika bank tidak dapat mengenakan biaya yang lebih tinggi, mereka mungkin akan berhenti menawarkan layanan overdraft sama sekali, yang bisa menyulitkan konsumen yang membutuhkan akses cepat ke dana.