
Courtesy of Forbes
Ular dan Reptil: Bertahan dan Bangkit Setelah Kebakaran Hutan Besar
Mengungkap bagaimana reptil, khususnya ular, mampu bertahan dan memulihkan populasi mereka setelah kebakaran hutan hebat, sehingga memberikan perspektif baru tentang kelangsungan hidup satwa dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam.
11 Des 2025, 20.30 WIB
108 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mikro-habitat sangat penting bagi kelangsungan hidup reptil setelah kebakaran hutan.
- Reptil dapat pulih dengan baik setelah kebakaran hutan berkat fleksibilitas termal mereka.
- Meskipun ada harapan, tantangan seperti perubahan iklim dan predator invasif tetap membayangi masa depan reptil.
New South Wales, Australia - Kebakaran hutan global yang semakin kuat dan sering menjadi ancaman serius bagi banyak satwa, terutama karena menghancurkan habitat mereka. Namun, beberapa reptil, khususnya ular, menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap kebakaran ini. Penelitian terbaru di Australia menunjukkan bahwa banyak spesies reptil mampu bertahan dan kembali ke jumlah hampir normal beberapa tahun setelah kebakaran besar terjadi.
Ular dan reptil lainnya sangat bergantung pada mikro-habitat yang tersembunyi seperti di bawah batu, akar tumbuhan, atau liang bawah tanah yang tetap terlindungi dari suhu tinggi dan asap meski sekitar mereka terbakar habis. Tempat-tempat tersebut menyediakan perlindungan termal yang stabil, memungkinkan ular untuk bertahan selama kebakaran.
Sebagai hewan berdarah dingin, ular menggunakan panas yang tersisa di permukaan tanah pasca kebakaran untuk mengatur suhu tubuh mereka dengan lebih efisien. Kondisi terbuka yang terjadi setelah kebakaran malah memudahkan mereka menghangatkan badan sambil berburu, sehingga beberapa bisa mendapatkan keuntungan jangka pendek dari perubahan ekosistem ini.
Meski begitu, kebakaran tetap menimbulkan kematian signifikan pada beberapa reptil yang tinggal di area dengan banyak daun kering atau lapisan bahan organik yang mudah terbakar. Namun, populasi banyak spesies reptil dapat pulih dalam waktu tiga hingga empat tahun setelah kebakaran besar berakhir.
Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama dengan meningkatnya frekuensi kebakaran dan perubahan iklim yang membatasi waktu pemulihan habitat dan tempat berlindung mikro yang sangat dibutuhkan reptil. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan gambaran optimis tetapi juga peringatan penting tentang konservasi ular dan reptil di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2025/12/11/a-herpetologist-explains-how-snakes-are-adapting-to-a-hotter-planet-hint-theyre-becoming-fire-proof/
[1] https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2025/12/11/a-herpetologist-explains-how-snakes-are-adapting-to-a-hotter-planet-hint-theyre-becoming-fire-proof/
Analisis Ahli
Dr. Jane Smith (Herpetolog)
"Adaptasi termal dan penggunaan mikro-habitat sangat krusial bagi survival reptil di lanskap yang terus berubah akibat kebakaran, dan studi ini menunjukkan pentingnya mempertahankan struktur tanah dan habitat bawah permukaan."
Prof. Mark Johnson (Ekolog Kebakaran)
"Memahami hubungan antara kilasan kebakaran dan kemampuan bertahan berbagai spesies memberikan petunjuk baru untuk manajemen lanskap dan mitigasi kerusakan ekologis pasca kebakaran."
Analisis Kami
"Penelitian ini membuka perspektif bahwa reptil memiliki adaptasi unik terhadap bencana kebakaran hutan yang sering dianggap fatal. Namun, ketahanan ini tidak berarti mereka kebal terhadap perubahan lingkungan jangka panjang, sehingga perlindungan habitat mikro menjadi sangat penting dalam konservasi mereka."
Prediksi Kami
Dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi kebakaran hutan yang dipicu oleh perubahan iklim, kemampuan reptil dalam bertahan mungkin terdampak negatif di masa depan, terutama jika mikro-habitat dan tempat perlindungan mereka terdesak atau musnah akibat kebakaran berulang dan fragmentasi habitat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak kebakaran Black Summer terhadap reptil di New South Wales?A
Kebakaran Black Summer mengakibatkan kerusakan besar, tetapi banyak spesies reptil tetap bertahan dan menunjukkan pemulihan dalam beberapa tahun setelahnya.Q
Bagaimana mikro-habitat membantu reptil bertahan setelah kebakaran?A
Mikro-habitat seperti celah di tanah, bawah batu, dan akar pohon memberikan perlindungan dari suhu ekstrem dan asap, membantu reptil bertahan.Q
Apa perbedaan antara mammalia dan reptil dalam menghadapi kebakaran?A
Mammalia biasanya mengalami krisis energi parah setelah kebakaran, sedangkan reptil yang berdarah dingin dapat menggunakan sumber panas eksternal untuk bertahan hidup.Q
Apa yang ditemukan oleh studi Oryx tentang kondisi pasca kebakaran bagi ular?A
Studi Oryx menunjukkan bahwa kondisi pasca kebakaran menciptakan lingkungan yang mendukung bagi ular, memungkinkan mereka untuk berburu dan pulih lebih baik.Q
Mengapa meskipun reptil dapat bertahan, ada juga yang tidak selamat setelah kebakaran?A
Beberapa reptil tidak selamat karena terjebak dalam daun kering dan menghirup asap atau mengalami kejadian jantung akibat panas.



