Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami fluktuasi setelah liburan, dipengaruhi oleh spekulasi mengenai rencana produksi OPEC+ dan situasi antara Israel dan Hezbollah di Lebanon. Harga minyak Brent sedikit naik di atas Rp 1.20 juta ($73) per barel, sementara West Texas Intermediate mencapai lebih dari Rp 1.13 juta ($69) per barel. Meskipun ada ketegangan antara Israel dan Lebanon, perjanjian gencatan senjata tampaknya masih bertahan. Selain itu, dolar AS diperkirakan akan menghentikan tren kenaikan selama delapan minggu, yang membuat komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih menarik.
Baca juga: Minyak Berfluktuasi dalam Perdagangan Tipis di Tengah Gencatan Senjata dan Ketidakpastian OPEC+
OPEC dan sekutunya sedang mempertimbangkan untuk memulai kembali produksi yang dibatasi, dengan pertemuan online dijadwalkan pada 5 Desember. Namun, ada pembicaraan untuk menunda pemulihan produksi. Pasar minyak saat ini menunjukkan tanda-tanda kelebihan pasokan, dan harga minyak telah berfluktuasi sejak pertengahan Oktober karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penurunan permintaan dari China. Volume perdagangan juga lebih rendah karena liburan Thanksgiving, dengan hanya sekitar 2,55 juta kontrak WTI yang diperdagangkan di AS minggu ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang mempengaruhi fluktuasi harga minyak saat ini?A
Fluktuasi harga minyak dipengaruhi oleh spekulasi tentang rencana produksi OPEC+ dan ketegangan geopolitik antara Israel dan Hezbollah.Q
Apa yang terjadi antara Israel dan Hezbollah?A
Israel dan Hezbollah saling menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah menghentikan lebih dari satu tahun pertempuran.Q
Kapan OPEC+ dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan?A
OPEC+ dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan pada 5 Desember.Q
Mengapa harga Brent dan WTI mengalami perubahan?A
Harga Brent dan WTI mengalami perubahan karena ketidakpastian pasar dan ekspektasi penurunan permintaan.Q
Apa dampak dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump terhadap pasokan minyak?A
Kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dapat mempengaruhi pasokan minyak dari Rusia dan Iran, yang berdampak pada harga minyak global.