Aturan Pembatasan Usia Media Sosial, Kunci Lindungi Anak dari Konten Negatif
Courtesy of CNBCIndonesia

Aturan Pembatasan Usia Media Sosial, Kunci Lindungi Anak dari Konten Negatif

Menginformasikan tentang aturan pembatasan penggunaan media sosial berdasarkan usia untuk melindungi anak-anak dari konten negatif dan pentingnya literasi digital serta self-control bagi remaja agar dapat menggunakan internet dengan aman.

20 Nov 2025, 17.40 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial penting untuk melindungi anak-anak dari konten negatif.
  • Literasi digital harus diterapkan oleh orang tua untuk membantu anak-anak berinternet dengan aman.
  • Self-control sangat penting bagi anak-anak agar dapat mengatur waktu bermain gadget mereka.
Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 yang mengatur tata kelola penggunaan media sosial berdasarkan usia anak dan remaja. Aturan ini dibuat untuk melindungi anak dari konten negatif yang dapat membahayakan perkembangan mental dan emosional mereka.
Menurut aturan tersebut, anak di bawah usia 13 tahun hanya boleh mengakses platform yang aman dan edukatif, seperti platform khusus anak. Usia 13-15 tahun diperbolehkan menggunakan media sosial dengan risiko rendah hingga sedang, sementara usia 16-17 tahun dapat mengakses platform berisiko tinggi tapi tetap diawasi orang tua.
Psikolog Samanta Elsener mengatakan bahwa aturan ini sangat penting karena anak dan remaja berada pada masa perkembangan yang pesat dan rentan terhadap pengaruh negatif dari konten yang mereka lihat di internet. Oleh karena itu, perlindungan dari konten berbahaya sangat diperlukan.
Samanta menekankan pentingnya literasi digital bagi orang tua agar dapat mengajarkan anak-anaknya tentang cara berinternet yang aman, termasuk memahami bagaimana algoritma media sosial bekerja. Dengan cara ini, anak bisa diajari agar tidak terus-menerus terpapar konten negatif yang sama.
Selain itu, pengembangan self-control atau kontrol diri juga sangat penting agar anak dapat membatasi waktu bermain gadget secara mandiri maksimal dua jam per hari. Dengan kontrol diri yang baik, anak bisa lebih disiplin dan tidak lagi perlu terus-menerus diingatkan oleh orang tua tentang batas waktu penggunaan gadget.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251120144808-37-687055/psikolog-respons-aturan-baru-ri-batasi-medsos-buat-anak

Analisis Ahli

Samanta Elsener
"Mendukung pembatasan usia karena remaja sangat rentan terhadap konten negatif. Menekankan pentingnya literasi digital dan self-control agar anak dapat menggunakan internet secara aman dan disiplin."

Analisis Kami

"Peraturan ini sangat tepat karena usia anak dan remaja sangat rentan terhadap pengaruh konten negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional mereka. Namun keberhasilan aturan ini sangat bergantung pada peran aktif orang tua dalam mendampingi dan mengedukasi anak terkait penggunaan teknologi dengan bijak."

Prediksi Kami

Dengan penerapan aturan ini dan fokus pada literasi digital serta pengembangan self-control, anak-anak dan remaja akan lebih terlindungi dari dampak buruk konten negatif di media sosial dan penggunaan gadget yang berlebihan dapat berkurang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025?
A
Tujuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 adalah untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten negatif di media sosial dengan membatasi akses berdasarkan usia.
Q
Siapa yang mendukung pembatasan usia dalam penggunaan media sosial?
A
Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial didukung oleh Samanta Elsener, seorang psikolog.
Q
Apa yang harus dilakukan orang tua agar anak-anak tidak terpapar konten negatif?
A
Orang tua perlu mengajarkan literasi digital kepada anak-anak untuk beraktivitas di internet dengan aman.
Q
Berapa lama waktu ideal anak remaja bermain gadget menurut Samanta Elsener?
A
Waktu ideal anak remaja bermain gadget adalah maksimal dua jam per hari.
Q
Apa pentingnya literasi digital bagi orang tua dan anak?
A
Literasi digital penting agar orang tua dapat mengajarkan anak-anak cara berinternet yang aman dan memahami cara kerja algoritma.