Pengaruh Media Sosial Terhadap Penurunan Kemampuan Belajar Anak Pra-Remaja
Courtesy of CNBCIndonesia

Pengaruh Media Sosial Terhadap Penurunan Kemampuan Belajar Anak Pra-Remaja

Mengungkap dampak negatif penggunaan media sosial terhadap kemampuan belajar dan fungsi kognitif anak pra-remaja agar orang tua, sekolah, dan pembuat kebijakan dapat mengambil langkah untuk membatasi penggunaan media sosial demi kesehatan dan perkembangan otak anak.

15 Okt 2025, 21.00 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan media sosial yang berlebihan berpotensi menurunkan kemampuan kognitif anak.
  • Ada hubungan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dan penurunan fungsi kognitif.
  • Pendidikan dan kebijakan perlu beradaptasi untuk mengatasi dampak negatif media sosial terhadap anak-anak.
Jakarta, Indonesia - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa anak pra-remaja yang sering menggunakan media sosial mengalami penurunan kemampuan membaca, kosa kata, dan daya ingat dibanding anak yang jarang atau tidak menggunakan media sosial. Penelitian ini menggunakan data dari proyek besar bernama ABCD Study, yang mengamati ribuan anak sejak usia 9-10 tahun hingga remaja.
Dalam penelitian tersebut, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan intensitas penggunaan media sosial: jarang/tidak menggunakan, pengguna ringan (sampai satu jam per hari), dan pengguna berat (tiga jam atau lebih per hari). Hasilnya menegaskan bahwa anak yang menggunakan media sosial lebih banyak menunjukkan penurunan fungsi kognitif.
Penurunan kemampuan kognitif ini terlihat pada nilai tes membaca dan memori. Pengguna berat mengalami penurunan nilai sebesar 4-5 poin, sedangkan pengguna ringan turun 1-2 poin dari anak yang tidak menggunakan media sosial. Bahkan penggunaan hingga satu jam per hari sudah cukup memengaruhi kemampuan belajar anak.
Para ahli menjelaskan bahwa masa remaja adalah periode penting perkembangan otak dan sedikit perbedaan dalam waktu singkat dapat memengaruhi jalur perkembangan. Negara-negara seperti Denmark dan Australia bahkan mulai menetapkan kebijakan larangan penggunaan media sosial bagi anak usia tertentu demi melindungi perkembangan otak anak-anak.
Penelitian ini mengingatkan orang tua, sekolah, dan pembuat kebijakan akan pentingnya pengaturan penggunaan media sosial di kalangan anak-anak agar tidak menghambat kemampuan belajar dan perkembangan kognitif mereka di masa depan. Langkah konkret dan tindakan preventif sangat dibutuhkan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251015134642-37-676028/kebiasaan-ini-bikin-otak-anak-tumpul-orang-tua-wajib-tahu

Analisis Ahli

Mitch Prinstein
"Media sosial telah mengubah cara anak-anak memproses informasi, yang menyebabkan kesulitan fokus dan penurunan kemampuan belajar."
Jason Nagata
"Semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, semakin rendah hasil kemampuan membaca dan mengingat anak."
Sheri Madigan
"Ada efek dosis penggunaan media sosial yang berdampak negatif bahkan pada penggunaan dalam jumlah kecil."

Analisis Kami

"Sebagai seorang ahli psikologi perkembangan, saya melihat bahwa dampak media sosial terhadap fungsi kognitif ini bukan sekadar masalah sepele; kebijakan pembatasan harus diprioritaskan untuk menghindari dampak jangka panjang yang serius. Penggunaan media sosial yang berlebihan pada masa perkembangan otak sangat berpotensi merusak proses belajar dan harus segera menjadi perhatian utama bagi pendidikan dan kesehatan anak."

Prediksi Kami

Jika penggunaan media sosial tidak dikontrol, kemungkinan besar kesenjangan kemampuan belajar dan fungsi kognitif di kalangan anak-anak akan semakin melebar dalam beberapa tahun ke depan, memperburuk perkembangan akademik dan sosial mereka.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa dampak penggunaan media sosial pada kemampuan kognitif anak-anak?
A
Penggunaan media sosial yang intensif dapat menyebabkan penurunan kemampuan membaca, kosa kata, dan daya ingat anak-anak.
Q
Siapa penulis utama penelitian yang membahas dampak media sosial?
A
Penulis utama penelitian adalah Jason Nagata, seorang dokter anak dari University of California, San Francisco.
Q
Apa saja kategori penggunaan media sosial yang ditemukan dalam penelitian?
A
Anak-anak dikelompokkan menjadi tiga kategori: jarang atau tidak menggunakan, pengguna sedikit, dan pengguna berat.
Q
Mengapa penting untuk memahami dampak media sosial pada anak-anak?
A
Memahami dampak media sosial penting untuk membantu pembelajaran anak-anak dan mempertimbangkan kebijakan di sekolah.
Q
Apa yang diusulkan oleh beberapa negara terkait penggunaan media sosial oleh anak-anak?
A
Beberapa negara, seperti Denmark dan Australia, berencana untuk membatasi atau melarang penggunaan media sosial oleh anak di bawah usia tertentu.