Courtesy of NatureMagazine
Royal Society di Inggris baru-baru ini membuka lebih dari 1.600 laporan sejarah yang berkaitan dengan proses peer review, yang telah digunakan oleh jurnal mereka selama hampir 200 tahun. Proses peer review ini awalnya lebih informal, tetapi mulai formal pada tahun 1970-an. Laporan-laporan tersebut menunjukkan bagaimana penilaian terhadap karya ilmiah bisa sangat bervariasi, mulai dari komentar singkat hingga laporan panjang. Misalnya, Dorothy Hodgkin memberikan komentar singkat saat meninjau struktur DNA, sementara Robert Clifton menulis laporan sepanjang 24 halaman.
Selain itu, arsip ini juga menunjukkan adanya bias dalam penilaian, di mana beberapa peninjau mengungkapkan pendapat mereka berdasarkan hubungan pribadi dengan penulis. Di masa lalu, peer review juga digunakan untuk mengontrol biaya penerbitan dan mempertimbangkan dampak geopolitik, terutama selama Perang Dunia II. Meskipun ada tantangan dalam proses ini, peer review tetap dianggap penting untuk meningkatkan kualitas komunikasi ilmiah.