Courtesy of YahooFinance
Harga minyak naik karena negara-negara OPEC+ membahas penundaan peningkatan produksi yang direncanakan. Meskipun harga minyak West Texas Intermediate naik sekitar 1% menjadi lebih dari Rp 1.13 juta ($69) per barel, dan Brent juga naik di atas Rp 1.20 juta ($73) , ada kekhawatiran bahwa OPEC+ mungkin tidak dapat melaksanakan peningkatan produksi 180.000 barel per hari yang dijadwalkan untuk Januari. Mereka akan bertemu pada 1 Desember untuk memutuskan rencana selanjutnya.
Di sisi lain, pembicaraan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah dapat mengurangi risiko terhadap pasokan minyak dari Timur Tengah, yang membuat harga minyak turun lebih dari 3% pada hari Senin. Para pedagang juga memperhatikan ancaman tarif baru dari Presiden terpilih Donald Trump terhadap mitra dagang utama, yang dapat mempengaruhi pasar. Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, para pedagang mengharapkan pergerakan harga yang tidak stabil ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas oleh negara-negara OPEC+ dalam pertemuan mereka?A
Negara-negara OPEC+ membahas penundaan peningkatan produksi minyak yang direncanakan.Q
Bagaimana situasi gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah mempengaruhi harga minyak?A
Gencatan senjata dapat mengurangi risiko terhadap aliran minyak dari Timur Tengah, yang mempengaruhi harga.Q
Apa dampak ancaman tarif baru oleh Donald Trump terhadap pasar minyak?A
Ancaman tarif baru dapat mempengaruhi nilai dolar dan harga komoditas, termasuk minyak.Q
Mengapa harga Brent dan West Texas Intermediate mengalami perubahan?A
Harga Brent dan WTI mengalami perubahan karena ketidakpastian pasar dan faktor geopolitik.Q
Apa yang diharapkan trader dari kebijakan presiden Trump yang kedua?A
Trader mengharapkan kebijakan yang jelas dari presiden Trump yang kedua untuk menentukan arah pasar.