Kontroversi Sora OpenAI: Video AI Tokoh Terkenal Viral Tapi Memicu Isu Etika
Courtesy of CNBCIndonesia

Kontroversi Sora OpenAI: Video AI Tokoh Terkenal Viral Tapi Memicu Isu Etika

Memberikan informasi tentang popularitas dan kontroversi aplikasi Sora yang menghasilkan video AI, serta membahas isu etika penggunaan kemiripan selebritas terutama yang telah meninggal tanpa izin keluarga.

13 Okt 2025, 13.50 WIB
30 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sora adalah aplikasi AI yang populer untuk menciptakan konten visual, tetapi menimbulkan kontroversi etika.
  • Kritik terhadap penggunaan citra selebritas yang telah meninggal tanpa izin dari keluarga mereka semakin meningkat.
  • OpenAI berupaya mengatur penggunaan kemiripan selebritas untuk melindungi hak dan kepentingan keluarga mereka.
Jakarta, Indonesia - Aplikasi Sora dari OpenAI menjadi populer dengan lebih dari 1 juta unduhan dalam waktu kurang dari lima hari sejak peluncurannya di Amerika Serikat dan Kanada. Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membuat video dan gambar yang sangat realistis berdasarkan perintah teks. Banyak pengguna memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat konten yang menampilkan tokoh-tokoh terkenal, termasuk yang sudah meninggal dunia, dan membagikannya di platform sosial seperti TikTok.
Video-video yang menampilkan kemiripan selebritas seperti Kobe Bryant, John Lennon, Michael Jackson, dan Amy Winehouse menjadi viral dan mendapat jutaan penonton. Namun, video-video ini tidak mendapat persetujuan dari keluarga atau ahli waris para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perdebatan etika yang intens. Contohnya, Zelda Williams, putri dari mendiang Robin Williams, mengecam tren ini karena dianggap tidak menghormati warisan dan privasi keluarganya.
OpenAI mencoba untuk mengatur penggunaan aplikasi dengan menerapkan berbagai batasan, seperti pelarangan pembuatan konten yang menampilkan selebritas yang masih hidup dan pengaturan ketat terkait penggunaan kemiripan figur publik bersejarah. Mereka juga memberi kesempatan kepada keluarga atau ahli waris untuk meminta penghapusan konten yang dianggap melanggar, seperti yang terjadi pada konten Michael Jackson setelah klaim hak cipta diajukan.
Walaupun ada beberapa bidang seperti film dan musik yang sebelumnya menggunakan teknologi suara dan rupa digital dengan izin resmi dari pihak terkait, penggunaan bebas di media sosial tanpa izin menimbulkan risiko penyalahgunaan dan menempatkan perusahaan AI dalam tekanan untuk bertanggung jawab. OpenAI menyatakan bahwa kontrol dan perlindungan terhadap pengguna, terutama remaja, juga menjadi salah satu prioritas mereka dalam pengembangan aplikasi ini.
Isu hukum pun muncul terkait perlindungan hak cipta di Inggris dan negara lainnya yang memiliki aturan berbeda tentang kemiripan orang. Kini banyak pihak berharap regulasi yang lebih jelas dan ketat segera diterapkan untuk mengatur penggunaan kecerdasan buatan dalam produksi konten agar tidak melanggar hak privasi, etika, dan hak kekayaan intelektual.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251013114036-37-675255/viral-video-artis-meninggal-bangkit-dari-kubur-ini-biang-keroknya

Analisis Ahli

Lawrence Lessig
"Teknologi AI memang inovatif, namun harus dilandasi oleh aturan hukum yang jelas agar tidak melanggar hak kekayaan intelektual dan hak privasi, terutama dalam konteks kemiripan digital yang berpotensi disalahgunakan."
Fei-Fei Li
"AI telah mencapai kemampuan mengagumkan dalam menciptakan konten visual, tapi aspek etika dan pengawasan harus diutamakan agar teknologi ini bermanfaat secara positif dan tidak merugikan pihak lain."

Analisis Kami

"Penggunaan teknologi AI untuk mereplikasi tokoh terkenal tanpa izin membuka banyak babak baru dalam perdebatan hak cipta dan etika digital yang belum terselesaikan secara global. OpenAI sudah bergerak ke arah yang benar dengan menetapkan batasan, tetapi regulasi formal dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga martabat individu."

Prediksi Kami

Debat etika dan regulasi terkait penggunaan teknologi AI dalam membuat konten visual yang menampilkan kemiripan orang terkenal akan semakin ketat di masa depan, dengan kemungkinan terbentuknya regulasi baru untuk melindungi hak pribadi dan warisan digital.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu aplikasi Sora?
A
Sora adalah aplikasi pencipta konten visual buatan OpenAI yang memungkinkan pengguna untuk membuat video realistis menggunakan teknologi AI.
Q
Siapa Bill Peebles dan apa perannya?
A
Bill Peebles adalah Kepala Sora di OpenAI yang mengumumkan bahwa aplikasi ini telah diunduh 1 juta kali dalam waktu kurang dari 5 hari.
Q
Mengapa konten video Sora menimbulkan kontroversi?
A
Konten video Sora menimbulkan kontroversi karena menggunakan citra selebritas yang telah meninggal tanpa izin dari keluarga mereka, sehingga memicu debat etika.
Q
Apa kritik yang disampaikan oleh Zelda Williams?
A
Zelda Williams, putri Robin Williams, mengkritik penggunaan video AI yang menampilkan ayahnya dan meminta orang-orang untuk berhenti mengirimkan konten tersebut.
Q
Apa langkah yang diambil OpenAI terkait penggunaan kemiripan selebritas yang telah meninggal?
A
OpenAI mengambil langkah untuk membatasi penggunaan kemiripan selebritas yang telah meninggal dengan memperbolehkan perwakilan resmi untuk meminta agar kemiripan mereka tidak digunakan.