Zelda Williams Serukan Penghentian Video Deepfake Ayahnya yang Sudah Meninggal
Courtesy of TechCrunch

Zelda Williams Serukan Penghentian Video Deepfake Ayahnya yang Sudah Meninggal

Menyampaikan keprihatinan terhadap penyalahgunaan teknologi deepfake yang dapat merugikan keluarga korban dan merusak warisan tokoh yang telah meninggal, serta menggarisbawahi perlunya etika dan regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan AI deepfake.

08 Okt 2025, 05.49 WIB
215 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Zelda Williams mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap penggunaan video AI yang menampilkan ayahnya.
  • Aplikasi Sora mengizinkan pembuatan deepfake, termasuk citra orang yang telah meninggal, yang memicu kritik.
  • Pentingnya menghormati legasi dan hak cipta dalam penggunaan teknologi AI.
Tidak spesifik disebutkan, kemungkinan terkait AS - Zelda Williams, putri almarhum aktor Robin Williams, meminta para penggemar agar berhenti mengirimkan video deepfake bertema ayahnya yang telah meninggal. Ia menyatakan bahwa video-video seperti itu tidak hanya menyakitkan baginya secara pribadi, tetapi juga tidak mencerminkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh ayahnya.
Baru-baru ini, OpenAI merilis model video deepfake bernama Sora 2 yang memungkinkan pengguna membuat video realistis dari diri mereka sendiri, teman, karakter kartun, dan bahkan orang yang sudah meninggal. Aplikasi ini membuat banyak video tokoh sejarah dan selebritas meninggal dunia menjadi viral, termasuk Robin Williams, yang mendapat perhatian khusus dari keluarganya.
Meskipun Sora 2 membatasi pembuatan deepfake untuk orang yang masih hidup tanpa izin, batasan ini tidak berlaku untuk orang yang telah meninggal. Hal ini menimbulkan masalah etika karena pihak yang sudah meninggal tidak dapat memberikan persetujuan, sementara keluarganya merasa dirugikan oleh penggunaan teknologi tersebut.
OpenAI juga mendapat kritik karena pendekatannya yang longgar terhadap hak cipta karakter dan tokoh terkenal, serta kurangnya tanggung jawab dalam mengatur konten yang dihasilkan. Hal ini telah memicu kecaman dari badan industri seperti Motion Picture Association yang menuntut perlindungan hukum bagi para kreator.
Situasi ini mengingatkan kita bahwa teknologi AI yang sangat canggih dapat menjadi pedang bermata dua. Tanpa regulasi yang tepat dan kesadaran etis, AI deepfake dapat menyakiti banyak pihak, merusak warisan orang yang sudah tiada, dan membuka peluang untuk penyalahgunaan besar di masa depan.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/10/07/you-cant-libel-the-dead-but-that-doesnt-mean-you-should-deepfake-them/

Analisis Ahli

Prof. Sherry Turkle
"Penting untuk menempatkan etika sebagai fondasi dalam pengembangan AI, karena teknologi tanpa regulasi sosial yang tepat dapat menimbulkan trauma dan penyalahgunaan identitas dalam dunia digital."
Lawrence Lessig
"Hukum harus berkembang seiring teknologi, terutama untuk melindungi hak dan martabat individu, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal, agar teknologi tidak lepas kendali dan merusak norma sosial."

Analisis Kami

"Teknologi deepfake yang sangat realistis memang memberikan peluang besar tetapi juga membawa dampak negatif yang serius jika tidak diatur dengan ketat, khususnya mengenai penggunaan wajah orang yang sudah tiada tanpa izin. Perusahaan seperti OpenAI harus memiliki tanggung jawab etis yang lebih tinggi dan bukan hanya fokus pada inovasi teknologi tapi juga dampak sosial dan psikologis yang dihasilkan."

Prediksi Kami

Kedepannya akan semakin banyak regulasi yang dibutuhkan untuk mengatur penggunaan teknologi deepfake, terutama yang melibatkan kelayakan moral dan hukum terkait gambar orang yang sudah meninggal, serta tekanan yang meningkat terhadap perusahaan teknologi untuk memperketat kontrol dan izin penggunaan teknologi AI mereka.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diminta Zelda Williams kepada penggemar ayahnya?
A
Zelda Williams meminta penggemar ayahnya untuk berhenti mengirim video AI yang menampilkan ayahnya.
Q
Apa itu Sora dan siapa pengembangnya?
A
Sora adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video deepfake dan dikembangkan oleh OpenAI.
Q
Mengapa video AI yang menampilkan Robin Williams menjadi masalah?
A
Video AI yang menampilkan Robin Williams menjadi masalah karena dianggap tidak menghormati legasinya dan menyakiti perasaan keluarganya.
Q
Apa pendapat Zelda tentang penggunaan citra orang yang sudah meninggal dalam video AI?
A
Zelda berpendapat bahwa penggunaan citra orang yang sudah meninggal dalam video AI adalah sesuatu yang tidak pantas dan hanya membuang-buang waktu.
Q
Bagaimana OpenAI mengatur penggunaan citra orang yang sudah meninggal?
A
OpenAI memiliki batasan yang tidak jelas mengenai penggunaan citra orang yang sudah meninggal, sehingga sering kali mereka dapat digunakan tanpa izin.