Courtesy of InterestingEngineering
Sebuah detektor baru di Thomas Jefferson National Accelerator Facility, yang dikelola oleh Departemen Energi AS, berhasil mendeteksi neutron dalam konfigurasi dan sudut yang sebelumnya tidak terdeteksi. Tim peneliti telah mengembangkan detektor ini selama 10 tahun dan baru-baru ini menggunakannya dalam reaksi yang disebut deeply virtual Compton scattering (DVCS). Meskipun reaksi ini sebelumnya berhasil mengukur proton, mendeteksi neutron merupakan tantangan besar. Dengan bantuan detektor neutron pusat, para peneliti berhasil mendeteksi neutron untuk pertama kalinya dalam reaksi ini, yang dianggap penting untuk studi tentang nukleon.
Detektor neutron pusat tidak hanya mampu mendeteksi neutron, tetapi juga memberikan wawasan tentang struktur internal partikel ini. Pengukuran neutron dalam DVCS menunjukkan asimetri yang membantu peneliti memahami distribusi quark dan gluon, partikel dasar yang membentuk proton dan neutron. Pengetahuan ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang sifat dan perilaku nukleon, termasuk struktur spin-nya. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang berhasil dideteksi oleh detektor neutron pusat?A
Detektor neutron pusat berhasil mendeteksi neutron dalam konfigurasi dan sudut yang sebelumnya tidak terdeteksi.Q
Siapa yang mengembangkan alat berbasis machine learning untuk penelitian ini?A
Adam Hobart adalah peneliti yang mengembangkan alat berbasis machine learning untuk penelitian ini.Q
Apa tantangan utama dalam mendeteksi neutron sebelumnya?A
Tantangan utama dalam mendeteksi neutron sebelumnya adalah karena neutron tidak memiliki muatan listrik dan biasanya menyebar pada sudut 40 derajat.Q
Mengapa pengukuran neutron penting dalam studi nukleon?A
Pengukuran neutron penting untuk memahami struktur internal nukleon dan distribusi quark dan gluon.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Physical Review Letters.