Courtesy of Forbes
Beberapa pembawa acara podcast dan tokoh online, termasuk Charlie Kirk, baru-baru ini meminta maaf kepada rakyat Rusia dan menyatakan bahwa banyak orang Amerika tidak ingin berperang dengan Rusia. Permintaan maaf ini muncul setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan perubahan pada doktrin nuklir Rusia, yang menyatakan bahwa serangan dari negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama terhadap Rusia. Sementara itu, Rusia juga meluncurkan serangan misil ke kota Dnipro di Ukraina, yang menandai penggunaan senjata tersebut dalam pertempuran.
Komentar pro-Rusia ini banyak muncul di media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), dan berasal dari berbagai negara NATO. Beberapa tokoh terkenal yang mendukung pandangan Rusia ini diduga menerima dana dari media negara Rusia untuk memproduksi konten yang sejalan dengan pandangan Moskow. Proses ini dianggap sebagai bagian dari kampanye disinformasi yang lebih besar, di mana Rusia berusaha mempengaruhi opini publik di negara-negara Barat dengan memanfaatkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan media.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Charlie Kirk dan apa yang ia lakukan baru-baru ini?A
Charlie Kirk adalah seorang pembawa acara podcast yang meminta maaf kepada rakyat Rusia dan menyatakan bahwa banyak orang Amerika tidak ingin berperang dengan Rusia.Q
Apa yang diumumkan oleh Vladimir Putin terkait doktrin nuklir Rusia?A
Vladimir Putin mengumumkan perubahan dalam doktrin nuklir Rusia yang menyatakan bahwa serangan dari negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama terhadap Rusia.Q
Bagaimana Elon Musk berperan dalam meningkatkan visibilitas influencer pro-Moskow?A
Elon Musk berperan dalam meningkatkan visibilitas influencer pro-Moskow dengan mengelola platform media sosial Twitter/X dan memberikan dukungan kepada mereka.Q
Apa dampak dari serangan misil di Dnipro terhadap opini publik?A
Serangan misil di Dnipro bertujuan untuk mempengaruhi opini publik di Barat yang takut akan serangan Rusia, serta untuk memperkuat narasi bahwa AS dan Inggris adalah pengendali perang melawan Rusia.Q
Mengapa banyak influencer mengadopsi narasi anti-woke dan anti-perang?A
Banyak influencer mengadopsi narasi anti-woke dan anti-perang untuk menarik perhatian dari kelompok yang merasa tidak terwakili dan untuk mengeksploitasi ketidakpercayaan terhadap otoritas.