Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami kenaikan terbesar dalam seminggu sejak awal Oktober akibat meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Harga minyak Brent diperdagangkan di atas Rp 1.22 juta ($74) per barel, naik hampir 5% dalam seminggu, sementara West Texas Intermediate mendekati Rp 1.15 juta ($70) . Ketegangan ini meningkat setelah Rusia meluncurkan misil balistik, menyusul penggunaan senjata jarak jauh yang diberikan oleh negara-negara Barat kepada Ukraina. Situasi ini menambah ketidakpastian di pasar minyak, dengan analis menyebutkan bahwa konflik yang semakin intensif memberikan risiko tambahan pada harga minyak.
Di sisi lain, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Gazprombank Rusia, yang dapat mempengaruhi aliran gas Rusia ke beberapa negara Eropa Tengah. Meskipun ada risiko tersebut, pasar minyak juga menghadapi kelebihan pasokan yang signifikan pada tahun 2025, dan investor sedang menunggu keputusan dari OPEC+ mengenai rencana untuk menghidupkan kembali produksi yang terhenti. Permintaan dari China juga tetap lemah, yang dapat mempengaruhi pasar minyak global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak minggu ini?A
Kenaikan harga minyak minggu ini disebabkan oleh eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.Q
Bagaimana konflik antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi pasar minyak?A
Konflik ini menyebabkan ketidakpastian di pasar minyak, yang berkontribusi pada fluktuasi harga.Q
Apa peran Gazprombank dalam konteks sanksi yang dikenakan oleh AS?A
Gazprombank adalah bank penting untuk pasar energi dan sanksi AS dapat mempengaruhi aliran gas Rusia ke Eropa.Q
Apa yang diharapkan dari OPEC+ terkait produksi minyak di masa depan?A
OPEC+ diharapkan untuk membuat keputusan mengenai pemulihan produksi minyak yang terhenti.Q
Mengapa permintaan minyak dari China menjadi perhatian?A
Permintaan minyak dari China menjadi perhatian karena negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi yang berkepanjangan.