Courtesy of YahooFinance
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, telah mencapai kesepakatan dengan partai oposisi utama mengenai paket stimulus ekonomi. Dalam kesepakatan ini, Ishiba setuju untuk memasukkan pembahasan tentang usulan pemotongan pajak dari partai oposisi, yaitu Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP). Salah satu usulan penting adalah meningkatkan batas penghasilan yang bebas pajak dari ¥1,03 juta menjadi ¥1,78 juta, yang diharapkan dapat membantu pekerja paruh waktu dan mendorong konsumsi. Selain itu, DPP juga mengusulkan pemotongan pajak bensin dan pengurangan sementara tarif pajak penjualan.
Paket stimulus ini diharapkan mencakup bantuan tunai tambahan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan subsidi untuk tagihan listrik dan gas. Selain itu, pemerintah juga akan mengalokasikan lebih dari ¥10 triliun untuk mendukung sektor semikonduktor dan kecerdasan buatan di Jepang. Kesepakatan ini penting bagi Ishiba untuk mendapatkan kembali dukungan publik setelah partainya kehilangan mayoritas dalam pemilihan bulan lalu. DPP, sebagai partai oposisi yang kini memiliki kekuatan, berencana untuk menyelesaikan pembahasan reformasi pajak ini sebelum akhir tahun.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mencapai kesepakatan mengenai paket stimulus ekonomi?A
Shigeru Ishiba, Perdana Menteri Jepang, mencapai kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk Rakyat.Q
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat untuk Rakyat terkait reformasi pajak?A
Partai Demokrat untuk Rakyat mengusulkan untuk menaikkan batas bebas pajak penghasilan dan pemotongan pajak bahan bakar.Q
Mengapa Shigeru Ishiba perlu mengembalikan dukungan publik?A
Shigeru Ishiba perlu mengembalikan dukungan publik setelah partainya kehilangan mayoritas dalam pemilihan nasional.Q
Apa yang akan termasuk dalam paket stimulus ekonomi?A
Paket stimulus ekonomi akan mencakup bantuan tunai untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan subsidi untuk tagihan listrik dan gas.Q
Apa dampak dari perubahan pajak yang diusulkan oleh DPP?A
Perubahan pajak yang diusulkan oleh DPP dapat membantu pekerja paruh waktu dan meningkatkan konsumsi, tetapi dapat menyebabkan kehilangan pendapatan pajak yang signifikan.