Courtesy of YahooFinance
Harga emas berjangka mencapai titik tertinggi dalam satu minggu, mendekati Rp 43.25 juta ($2,630) per ons, karena para trader mempertimbangkan ancaman eskalasi nuklir dalam perang Rusia-Ukraina. Permintaan akan emas meningkat karena dianggap sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian geopolitik. Tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menandatangani doktrin nuklir yang baru, menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir Rusia, semakin menambah kekhawatiran. Sementara itu, analis dari Goldman Sachs merekomendasikan agar investor membeli emas, dengan target harga mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) pada akhir 2025.
Meskipun harga emas sempat turun setelah pemilihan umum di AS pada 5 November, emas masih mengalami kenaikan sekitar 27% tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks S&P 500 yang hanya 23%. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan cadangan emas oleh bank sentral dan perubahan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve yang mendukung kenaikan harga emas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga emas baru-baru ini?A
Harga emas telah mencapai titik tertinggi dalam satu minggu, diperdagangkan sekitar $2,630 per ons.Q
Siapa yang menandatangani doktrin nuklir yang baru di Rusia?A
Vladimir Putin menandatangani doktrin nuklir yang baru, yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.Q
Apa rekomendasi Goldman Sachs terkait investasi emas?A
Goldman Sachs merekomendasikan investor untuk membeli emas karena akumulasi aset oleh bank sentral dan memproyeksikan harga emas mencapai $3,000 pada akhir 2025.Q
Mengapa investor beralih ke emas saat ini?A
Investor beralih ke emas karena meningkatnya risiko geopolitik dan emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang dapat diandalkan.Q
Apa dampak dari kebijakan pemerintahan Biden terhadap konflik Rusia-Ukraina?A
Kebijakan pemerintahan Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal AS untuk menyerang Rusia meningkatkan ketegangan dalam konflik tersebut.