Courtesy of YahooFinance
Harga emas mencapai rekor baru, dan analis dari Goldman Sachs tetap optimis terhadap logam mulia ini. Mereka percaya bahwa ketidakpastian kebijakan di AS, seperti kemungkinan tarif terhadap Meksiko dan Kanada, akan meningkatkan nilai emas sebagai investasi. Emas diperkirakan akan terus naik karena risiko yang terkait dengan tarif dan utang AS. Pada hari Jumat, harga emas naik melewati Rp 47.03 juta ($2,860) per ons, dan ini adalah minggu kelima berturut-turut kenaikan harga.
Meskipun Federal Reserve mempertahankan suku bunga, yang biasanya membuat emas kurang menarik, permintaan dari bank sentral asing dan investasi dalam dana yang didukung emas tetap tinggi. Goldman Sachs memprediksi harga emas bisa mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) per ons pada kuartal kedua tahun 2026, dan mereka menekankan bahwa investasi jangka panjang dalam emas adalah rekomendasi terbaik mereka di antara komoditas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Goldman Sachs tentang harga emas?A
Goldman Sachs memperkirakan bahwa harga emas akan meningkat karena ketidakpastian kebijakan AS dan risiko yang terkait dengan tarif.Q
Mengapa tarif terhadap Meksiko dan Kanada menjadi perhatian?A
Tarif terhadap Meksiko dan Kanada dapat memicu perang dagang yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.Q
Apa dampak keputusan Federal Reserve terhadap harga emas?A
Keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga dapat menjadi hambatan bagi harga emas, tetapi permintaan tetap tinggi.Q
Siapa yang mengusulkan tarif baru dan kapan?A
Donald Trump mengusulkan tarif baru pada Meksiko, Kanada, dan China yang akan mulai berlaku pada 1 Februari.Q
Apa prediksi harga emas oleh Goldman Sachs untuk tahun 2026?A
Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai $3,000 per ons troy pada kuartal kedua tahun 2026.