Courtesy of Forbes
Ada perdebatan panjang di kalangan komunitas keamanan informasi tentang apakah sebaiknya melakukan "hacking back" atau membalas serangan siber dengan menyerang balik. Meskipun ada argumen untuk melakukannya, penting untuk diingat bahwa melanggar hukum tetaplah melanggar hukum. Dalam konteks ini, seorang peneliti keamanan bernama Cristian Cornea berhasil menyusup ke pasar kriminal di dark web dengan menciptakan alat bernama Jinn Ransomware Builder. Alat ini dirancang untuk menarik perhatian para hacker ransomware, tetapi sebenarnya adalah jebakan yang cerdas.
Jinn Ransomware Builder terlihat seperti alat yang dapat membantu hacker, tetapi sebenarnya merupakan scam. Alat ini memiliki beberapa fitur yang tampak nyata, seperti dukungan multi-bahasa dan enkripsi, tetapi semuanya dirancang untuk menyembunyikan backdoor yang memungkinkan Cornea mengontrolnya dari jarak jauh. Cornea menekankan bahwa semua aktivitas ini dilakukan dalam lingkungan simulasi dan tidak ada hacking ilegal yang dilakukan. Dia juga memperingatkan agar orang lain tidak mencoba melakukan hal serupa, karena ada batas tipis antara menjadi hacker yang baik dan yang buruk.