Courtesy of TechCrunch
Di India, kepemilikan kendaraan pribadi yang meningkat dan penggunaan transportasi umum yang menurun menyebabkan kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Untuk mengatasi masalah ini, Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengumumkan bahwa taksi udara akan segera menjadi kenyataan di negara tersebut. Perusahaan ePlane, yang didirikan oleh profesor teknik penerbangan dari IIT Madras, Satya Chakravarthy, sedang mengembangkan kendaraan listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL) bernama e200x. Kendaraan ini dirancang untuk melakukan perjalanan antar kota dengan efisiensi tinggi, mengurangi waktu perjalanan hingga 85% dengan biaya yang tidak jauh berbeda dari tarif Uber.
Baca juga: CEO Xpeng mengatakan pasar mobil terbang akan lebih besar daripada EV dalam dua dekade ke depan.
ePlane menggunakan desain yang unik dengan sayap dan rotor vertikal, memungkinkan kendaraan ini untuk mendarat di ruang yang lebih sempit dan melakukan hingga 60 perjalanan dalam sehari dengan satu kali pengisian daya. Perusahaan ini telah mengumpulkan dana sebesar Rp 230.23 miliar ($14 juta) untuk membantu mendapatkan sertifikasi yang diperlukan dan mempercepat upaya komersialisasi. Jika sukses di India, ePlane berencana untuk memasuki pasar internasional seperti Timur Tengah, Asia Tenggara, Australia, dan Eropa.