Courtesy of TechCrunch
Banyak orang khawatir bahwa pemilihan umum 2024 akan terpengaruh oleh informasi palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Meskipun ada beberapa contoh informasi palsu, jumlahnya jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan. Oren Etzioni, seorang peneliti AI, menjelaskan bahwa ada banyak jenis deepfake yang tidak selalu kita ketahui, dan banyak dari informasi palsu ini tidak ditujukan kepada kita secara langsung. Di Amerika, masyarakat umumnya lebih terinformasi dan memiliki akses ke informasi yang akurat, sehingga mereka menjadi target yang lebih sulit untuk disesatkan oleh kampanye disinformasi.
TrueMedia, organisasi yang didirikan oleh Etzioni, berfokus pada deteksi media palsu dengan menggunakan teknologi untuk membedakan antara gambar, video, dan audio yang asli dan yang palsu. Meskipun ada upaya untuk membuat media yang dihasilkan lebih mudah dikenali, seperti menambahkan watermark, ini tidak cukup untuk melindungi dari aktor jahat. Meskipun situasi ini terdengar mengkhawatirkan, pemilihan umum terbaru berlangsung tanpa banyak gangguan dari informasi palsu yang dihasilkan AI, menunjukkan bahwa meskipun disinformasi ada, tidak semua pihak merasa perlu untuk menggunakannya.