Courtesy of Forbes
Saat ini, banyak pemimpin bisnis yang merasa siap menghadapi gangguan dari teknologi AI, tetapi mereka sering kali tidak memiliki strategi yang jelas untuk melindungi diri dari deepfake dan informasi palsu. Deepfake adalah teknologi yang dapat membuat video atau gambar palsu yang sangat meyakinkan, yang bisa merugikan perusahaan dalam waktu singkat. Misalnya, sebuah video palsu yang menunjukkan CEO mengumumkan penarikan produk yang tidak pernah terjadi dapat menyebabkan penurunan nilai pasar perusahaan. Ancaman ini semakin nyata, terutama saat perusahaan sedang dalam proses penting seperti penawaran umum atau akuisisi.
Untuk melindungi diri dari ancaman ini, perusahaan perlu memiliki strategi pertahanan yang komprehensif. Ini termasuk pendidikan bagi seluruh karyawan tentang cara mengenali deepfake dan langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan konten mencurigakan. Selain itu, teknologi seperti alat deteksi deepfake dan sistem keamanan siber yang canggih juga sangat penting. Dengan membangun kepercayaan melalui transparansi dan komunikasi yang jelas, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan informasi palsu di era AI ini.