Courtesy of TechCrunch
Pengeluaran perusahaan untuk layanan cloud terus meningkat, mencapai Rp 11.10 quadriliun ($675 miliar) tahun ini. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya organisasi yang menggunakan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS), tren kerja jarak jauh, dan kemunculan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI). PointFive, sebuah startup yang berbasis di New York dan didirikan oleh para pendiri dari Israel, baru saja mengumumkan pendanaan sebesar Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk membantu mereka bersaing di pasar. PointFive berfokus pada pengoptimalan biaya cloud dengan teknologi yang dapat mengumpulkan data dari berbagai penyedia cloud, termasuk solusi tanpa agen untuk Kubernetes, yang memungkinkan mereka memberikan informasi lengkap tentang infrastruktur cloud dalam waktu singkat.
PointFive juga mengembangkan algoritma AI untuk mengidentifikasi "Deep Waste" atau pemborosan yang dalam, yang sulit dideteksi dalam lingkungan cloud. Dengan kemampuan ini, PointFive dapat membantu perusahaan mengelola pengeluaran cloud mereka dengan lebih baik, terutama di bidang baru seperti AI yang memiliki biaya tinggi. Pendanaan ini dipimpin oleh Salesforce Ventures, yang melihat potensi untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan mereka melalui solusi manajemen cloud yang lebih baik.