Courtesy of TechCrunch
Vertice adalah sebuah startup yang berbasis di London yang fokus pada pengelolaan pengeluaran perusahaan dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Mereka membantu perusahaan menghemat uang dan waktu dalam membeli perangkat lunak dan layanan cloud, yang merupakan area di mana banyak perusahaan menghabiskan banyak uang. Dalam tiga tahun terakhir, Vertice telah tumbuh pesat dan baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar Rp 822.25 miliar ($50 juta) untuk memperluas bisnisnya. CEO Vertice, Roy Tuvey, menjelaskan bahwa platform mereka menyatukan berbagai proses pembelian yang biasanya terpisah, sehingga memudahkan tim pengadaan dalam mencari solusi yang lebih efisien.
Vertice menggunakan AI untuk menganalisis data pengeluaran perusahaan dan memberikan rekomendasi yang lebih baik tentang apa yang perlu dibeli. Mereka mengklaim dapat mempercepat proses pembelian hingga setengahnya dan menghemat antara 20% hingga 30% dari biaya. Dengan pengalaman pendirinya yang sebelumnya sukses dalam bisnis keamanan siber, Vertice kini memiliki ratusan klien di seluruh dunia, termasuk perusahaan besar seperti ASML dan Santander. Dengan meningkatnya pengeluaran untuk teknologi dan layanan terkait, Vertice berusaha untuk menjadi solusi utama dalam pengelolaan pengeluaran perusahaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama dari Vertice?A
Fokus utama dari Vertice adalah pengelolaan pengeluaran dengan menerapkan teknologi AI untuk mengoptimalkan pengeluaran perangkat lunak dan cloud.Q
Siapa pendiri dan CEO Vertice?A
Pendiri dan CEO Vertice adalah Roy Tuvey.Q
Berapa total pendanaan yang telah dikumpulkan oleh Vertice?A
Vertice telah mengumpulkan total sekitar $100 juta dalam pendanaan.Q
Apa yang membedakan Vertice dari kompetitornya?A
Vertice membedakan dirinya dengan cara mengintegrasikan data bisnis untuk memberikan rekomendasi yang lebih baik dalam proses pengadaan.Q
Mengapa pengeluaran menjadi perhatian utama bagi perusahaan saat ini?A
Pengeluaran menjadi perhatian utama bagi perusahaan karena mereka berusaha menurunkan biaya operasional, terutama di tengah tantangan pendanaan yang dihadapi oleh startup.