Courtesy of YahooFinance
OPEC, organisasi negara-negara penghasil minyak, telah menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun ini dan tahun depan selama empat bulan berturut-turut. Penurunan ini disebabkan oleh melambatnya ekonomi di China, yang merupakan konsumen minyak terbesar. OPEC memperkirakan bahwa konsumsi minyak global akan meningkat sebesar 1,8 juta barel per hari pada tahun 2024, tetapi angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Meskipun OPEC tetap optimis dibandingkan dengan lembaga lain, seperti International Energy Agency (IEA), mereka juga menunjukkan ketidakpastian terhadap proyeksi yang dibuat oleh sekretariat mereka di Wina.
Sementara itu, harga minyak mentah telah turun sekitar 18% sejak bulan Juli, dan saat ini diperdagangkan sekitar Rp 1.18 juta ($72) per barel. Penurunan ini terjadi karena para pedagang merasa yakin bahwa konflik di Timur Tengah tidak akan mengganggu ekspor minyak. OPEC juga mencatat bahwa beberapa anggotanya, seperti Kazakhstan dan Irak, mulai mematuhi kuota produksi yang telah disepakati. Namun, tantangan tetap ada, terutama dengan kemungkinan kembalinya Donald Trump sebagai presiden, yang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan dengan China dan kebijakan minyak OPEC.