Courtesy of YahooFinance
Harga minyak stabil setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda peningkatan produksi yang ditutup selama tiga bulan lagi. Meskipun keputusan ini diharapkan dapat membantu pasar, banyak yang percaya bahwa pasar minyak akan mengalami kelebihan pasokan pada tahun depan. Harga minyak Brent berada di sekitar Rp 1.18 juta ($72) per barel, sementara West Texas Intermediate di atas Rp 1.12 juta ($68) . OPEC+ memilih untuk memulai peningkatan produksi secara bertahap mulai April, yang lebih lambat dari rencana sebelumnya.
Analis dari Morgan Stanley menyatakan bahwa OPEC+ berusaha untuk menyeimbangkan pasar minyak, meskipun mereka memperkirakan akan ada surplus minyak tahun depan, meskipun lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. Penundaan ini dan kesepakatan dari Uni Emirat Arab untuk menunda peningkatan target produksi akan mengurangi jumlah minyak yang ditambahkan oleh OPEC+ tahun depan. Analis juga memperkirakan bahwa rencana baru ini akan menghasilkan tambahan 191,3 juta barel pada tahun 2025, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rencana sebelumnya yang mencapai 496,3 juta barel.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan terbaru OPEC+ terkait produksi minyak?A
OPEC+ memutuskan untuk menunda pemulihan produksi yang ditutup selama tiga bulan lagi.Q
Mengapa pasar minyak diperkirakan akan mengalami surplus tahun depan?A
Pasar diperkirakan akan mengalami surplus karena peningkatan produksi dari Amerika dan permintaan yang lemah dari China.Q
Apa dampak dari keputusan OPEC+ terhadap harga minyak Brent dan WTI?A
Harga minyak Brent diperdagangkan sekitar $72 per barel dan WTI di atas $68, dengan penurunan 0,3% pada hari sebelumnya.Q
Bagaimana analisis Morgan Stanley mengenai keseimbangan pasar minyak?A
Morgan Stanley memperkirakan surplus minyak tahun depan lebih kecil dari sebelumnya, meskipun tetap ada surplus.Q
Apa yang diharapkan dari permintaan minyak di China?A
Permintaan minyak di China diperkirakan akan tetap lemah, yang mempengaruhi keseimbangan pasar minyak global.