Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Vaksin booster baru dapat meningkatkan respons imun secara signifikan.
- Sistem SABER menawarkan solusi untuk tantangan pengiriman antigen dalam vaksin.
- Penelitian ini memiliki potensi untuk meningkatkan pengobatan kanker dan efektivitas vaksin terhadap virus yang cepat bermutasi.
China telah mengembangkan vaksin booster yang sangat kuat, yang dapat meningkatkan respons imun terhadap tumor dan infeksi hingga 150 kali lipat. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Sun Yat-sen, Universitas Fudan, dan Universitas Liaoning, dan dipublikasikan di jurnal Nature. Vaksin ini diharapkan dapat membantu pengobatan kanker seperti melanoma dan kanker hati, serta meningkatkan efektivitas vaksin terhadap virus corona yang cepat bermutasi.
Para peneliti menjelaskan bahwa untuk mengantarkan antigen vaksin ke sel T CD8+ yang penting untuk pertahanan imun, ada tiga langkah penting yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini meliputi masuknya antigen ke dalam sel penyaji antigen (APC), aktivasi APC, dan penargetan ke retikulum endoplasma, yang berfungsi sebagai "jalan raya" seluler.
Sistem baru yang disebut SABER (STING Agonist-Based ER-Targeting Molecules) berfungsi seperti "lift" molekuler yang dapat mengantarkan antigen langsung ke retikulum endoplasma, mengatasi tantangan pengiriman yang disebut "last-mile". Dengan cara ini, SABER dapat mengantarkan antigen dengan lebih akurat dan efektif, membantu meningkatkan respons imun tubuh terhadap penyakit.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh penelitian terbaru dari Tiongkok?A
Penelitian terbaru dari Tiongkok mengungkapkan vaksin booster yang mampu meningkatkan respons imun terhadap tumor dan infeksi hingga 150 kali lipat.Q
Apa manfaat dari vaksin booster yang dikembangkan?A
Manfaat dari vaksin booster ini termasuk pengobatan kanker yang lebih baik dan efektivitas vaksin yang lebih tinggi terhadap virus korona yang cepat bermutasi.Q
Apa itu SABER dan bagaimana cara kerjanya?A
SABER adalah sistem pengiriman antigen yang berfungsi seperti 'elevator molekuler' untuk mengantarkan antigen langsung ke retikulum endoplasma.Q
Siapa peneliti utama dalam studi ini?A
Peneliti utama dalam studi ini adalah Wang Ji, yang merupakan peneliti di Institut Kedokteran Presisi di Rumah Sakit Pertama SYSU.Q
Apa hubungan antara penelitian ini dan Covid-19?A
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas vaksin terhadap Covid-19 dan penyakit lainnya.