Courtesy of Reuters
Zomato dan Swiggy, dua perusahaan pengantar makanan besar di India, sedang diselidiki karena diduga melanggar hukum persaingan. Investigasi ini dimulai setelah adanya keluhan dari Asosiasi Restoran Nasional India mengenai praktik bisnis yang dianggap tidak adil. Zomato dikabarkan telah membuat kontrak eksklusif dengan beberapa restoran untuk mendapatkan komisi yang lebih rendah, sementara Swiggy menjanjikan pertumbuhan bisnis bagi restoran yang hanya terdaftar di platform mereka. Praktik ini dianggap menghambat persaingan di pasar makanan.
Baca juga: Kesepakatan Rp 526.24 triliun ($32 miliar) Google untuk Wiz dipercepat di bawah Trump, kata sumber.
Akibat laporan ini, saham Zomato turun 3%. Kedua perusahaan ini telah mengubah cara orang India memesan makanan, terutama dengan meningkatnya penggunaan smartphone dan pemesanan online. Saat ini, mereka juga mulai merambah ke pengantaran barang cepat, di mana barang belanjaan bisa sampai dalam waktu 10 menit. Namun, ada kekhawatiran bahwa praktik harga yang tidak adil dapat merugikan restoran lain yang tidak terdaftar di platform mereka. Keputusan akhir mengenai sanksi atau perubahan praktik bisnis Zomato dan Swiggy masih menunggu hasil dari otoritas yang bersangkutan.