Pengusaha: Terlalu Banyak "Tangan", Masalah Sawit RI Tak Selesai
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Pengusaha: Terlalu Banyak "Tangan", Masalah Sawit RI Tak Selesai

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
30 Maret 2025 pukul 17.01 WIB
38 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengelolaan minyak sawit di Indonesia perlu disentralisasi untuk menghindari tumpang tindih kebijakan.
  • Pendapatan sektor sawit dapat meningkat signifikan jika persoalan yang ada diatasi.
  • Contoh dari negara tetangga menunjukkan bahwa pengelolaan yang lebih sederhana dapat mengurangi konflik dalam industri.
Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), mengatakan bahwa banyaknya pihak yang terlibat membuat pengelolaan minyak sawit di Indonesia menjadi sulit. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kecurangan dalam produk Minyakita. GIMNI mengusulkan agar pengelolaan sawit dilakukan di bawah satu kementerian atau lembaga yang langsung di bawah Presiden, agar kebijakan tidak tumpang tindih.
Sahat juga menjelaskan bahwa jika masalah di sektor sawit dapat diatasi, pendapatan dari sektor ini diperkirakan akan mencapai USD 61,7 miliar pada tahun 2024 dan bisa meningkat menjadi USD 142,5 miliar pada tahun 2029. Ia menekankan pentingnya belajar dari negara tetangga yang berhasil mengelola sektor sawit dengan lebih baik dan tanpa banyak masalah.
Dalam dialog tersebut, Sahat mengungkapkan perlunya perbaikan dalam pengelolaan sektor sawit agar bisa lebih efisien dan menguntungkan. Dengan langkah yang tepat, diharapkan sektor sawit Indonesia dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi penyebab sulitnya penyelesaian tata kelola minyak sawit di Indonesia?
A
Terlalu banyak stakeholder yang terkait menjadi penyebab sulitnya penyelesaian tata kelola minyak sawit di Indonesia.
Q
Siapa yang mendorong pengelolaan sawit di bawah satu Kementerian?
A
Sahat Sinaga mendorong pengelolaan sawit hanya di bawah satu Kementerian/Lembaga langsung di bawah Presiden.
Q
Berapa pendapatan sektor sawit yang diperkirakan pada tahun 2024?
A
Pendapatan sektor sawit diperkirakan mencapai USD 61,7 Miliar pada tahun 2024.
Q
Apa yang dicontohkan Sahat Sinaga dari negara tetangga terkait pengelolaan sawit?
A
Sahat Sinaga menyebutkan bahwa negara tetangga dapat menjalankan sektor sawit tanpa banyak 'tangan', sehingga minim kemelut.
Q
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan sektor sawit di Indonesia?
A
Persoalan sektor sawit perlu diatasi agar pendapatan dapat meningkat dan pengelolaan menjadi lebih efisien.

Rangkuman Berita Serupa

Dicecar DPR Soal Impor, Bos PT Garam Bongkar Stok Garam Numpuk ParahCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
113 dibaca
Dicecar DPR Soal Impor, Bos PT Garam Bongkar Stok Garam Numpuk Parah
Bos ID Food Blak-blakan Bilang DMO CPO Nggak Jelas, Mau Cepat BereskanCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
107 dibaca
Bos ID Food Blak-blakan Bilang DMO CPO Nggak Jelas, Mau Cepat Bereskan
Bukan Mimpi! Produksi TBS Petani Sawit Bisa Terbang 2x Lipat Pakai IniCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
76 dibaca
Bukan Mimpi! Produksi TBS Petani Sawit Bisa Terbang 2x Lipat Pakai Ini
Pengusaha Bongkar Keganasan Ormas, Palak THR Sampai Pabrik DisegelCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
90 dibaca
Pengusaha Bongkar Keganasan Ormas, Palak THR Sampai Pabrik Disegel
Curhat Pengusaha: Ormas Tak Dikasih THR, Sawit DijarahCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
91 dibaca
Curhat Pengusaha: Ormas Tak Dikasih THR, Sawit Dijarah
Aksi Preman Ormas Minta THR Sampai Segel Pabrik Sawit, Pengusaha ResahCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
39 dibaca
Aksi Preman Ormas Minta THR Sampai Segel Pabrik Sawit, Pengusaha Resah