Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Ketersediaan minyak goreng di Indonesia masih menjadi masalah yang berulang.
- Pelaksanaan Domestic Market Obligation (DMO) perlu diperjelas untuk meningkatkan distribusi.
- Dukungan dari DPR RI dan Kementerian Perdagangan sangat penting untuk menyelesaikan masalah ini.
Pada tanggal 24 Mei 2025, Komisi VI DPR RI mengadakan rapat dengan ID Food untuk membahas masalah ketersediaan minyak goreng yang selalu muncul setiap tahun. Wakil Ketua Komisi VI, Nurdin Halid, menekankan pentingnya minyak goreng sebagai produk yang vital bagi negara. Direktur Utama ID Food, Ghimoyo, menjelaskan bahwa salah satu masalah utama adalah pelaksanaan Domestic Market Obligation (DMO) yang belum jelas, terutama mengenai kuantitas dan distribusinya.
Ghimoyo menyatakan bahwa ID Food berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini agar minyak goreng dapat tersedia dan didistribusikan dengan baik kepada masyarakat. Ia juga meminta dukungan dari DPR RI untuk mendorong Kementerian Perdagangan agar membuat pelaksanaan DMO lebih jelas, sehingga distribusi minyak goreng dapat dilakukan tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa masalah utama yang dibahas dalam RDP terkait minyak goreng?A
Masalah utama yang dibahas adalah ketersediaan minyak goreng yang selalu menjadi masalah setiap tahun.Q
Siapa yang menjelaskan tentang masalah DMO dalam artikel ini?A
Ghimoyo, Direktur Utama ID Food, yang menjelaskan tentang masalah DMO.Q
Apa yang diminta oleh Ghimoyo kepada DPR RI?A
Ghimoyo meminta DPR RI untuk mendorong Kementerian Perdagangan agar pelaksanaan DMO lebih jelas.Q
Mengapa pelaksanaan DMO dianggap belum jelas?A
Pelaksanaan DMO dianggap belum jelas karena tidak ada kuantitas dan alokasi yang jelas untuk distribusi.Q
Apa peran ID Food dalam ketersediaan minyak goreng?A
ID Food berperan dalam memastikan ketersediaan dan distribusi minyak goreng di pasar domestik.