Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya mencapai 5% pada kuartal pertama tahun ini.
- Lemahnya daya beli masyarakat disebabkan oleh meningkatnya PHK dan perlambatan konsumsi.
- Investasi diharapkan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi meskipun ada tantangan dari konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai sekitar 5% pada awal tahun ini. Hal ini disebabkan oleh lemahnya daya beli masyarakat, terutama saat Ramadan dan Lebaran, yang dipengaruhi oleh banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Data menunjukkan bahwa indeks pengeluaran masyarakat hanya tumbuh 1,4% secara mingguan, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4,7%. Ekonom Bank Mandiri, Agus Santoso, menyatakan bahwa konsumsi domestik bisa turun sekitar 1,2% di kuartal pertama tahun ini.
Meskipun ada tantangan, Agus tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didorong oleh investasi, karena likuiditas di pasar keuangan masih baik. Ia memperkirakan bahwa setelah periode Ramadan dan Lebaran, konsumsi masyarakat akan kembali normal, dan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa tetap stabil di kisaran 4,9% hingga 5%. Faktor investasi diharapkan menjadi pendorong utama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil sepanjang tahun.