Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kondisi daya beli masyarakat menjelang Lebaran 2025 mengalami penurunan.
- Pusat perbelanjaan tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan perubahan perilaku konsumsi.
- Likuiditas di pasar keuangan tetap positif meskipun ada penurunan dalam perputaran uang.
Menjelang Lebaran 2025, pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia terlihat sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya ramai. Ekonom dari Bank Mandiri, Agus Santoso, menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat. Data menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat hanya tumbuh 1,4% dibandingkan dengan 4,7% pada tahun lalu, yang menunjukkan bahwa orang-orang lebih berhati-hati dalam berbelanja.
Agus juga menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini, seperti penurunan jumlah orang yang mudik dan mobilitas masyarakat yang menurun. Meskipun daya beli masyarakat lemah, Agus menegaskan bahwa likuiditas di pasar keuangan masih baik, artinya uang yang tersedia di masyarakat tetap ada dan tumbuh positif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan pusat perbelanjaan sepi menjelang Lebaran 2025?A
Pusat perbelanjaan sepi menjelang Lebaran 2025 karena masyarakat tidak memiliki daya beli untuk berbelanja.Q
Bagaimana kondisi daya beli masyarakat menjelang Lebaran 2025?A
Daya beli masyarakat cenderung defensif, yang mengakibatkan penurunan konsumsi.Q
Apa yang diungkapkan Agus Santoso mengenai Mandiri Spending Index?A
Agus Santoso mengungkapkan bahwa Mandiri Spending Index hanya tumbuh 1,4% secara mingguan, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu.Q
Apa saja faktor yang mempengaruhi penurunan konsumsi masyarakat?A
Faktor yang mempengaruhi penurunan konsumsi masyarakat antara lain penurunan jumlah orang yang mudik dan mobilitas masyarakat.Q
Bagaimana likuiditas di pasar keuangan menjelang Lebaran 2025?A
Likuiditas di pasar keuangan masih tumbuh positif, meskipun daya beli masyarakat menurun.