Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar saham mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian.
- OJK dan lembaga terkait mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar setelah penurunan IHSG.
- Kebijakan buyback saham tanpa RUPS merupakan salah satu upaya untuk mengurangi volatilitas di pasar.
Pasar saham di Indonesia, yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sangat penting untuk perekonomian negara. Ketua Komisi XI DPR, Muhammad Misbakhun, menjelaskan bahwa pasar modal mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi. Pada 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun drastis hingga 7%, yang membuat BEI menghentikan perdagangan sementara. Untuk mengatasi situasi ini, Komisi XI mengadakan rapat dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari solusi agar pasar saham kembali stabil.
OJK telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar, seperti mengizinkan perusahaan melakukan buyback saham tanpa perlu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menunda praktik shortsell. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi volatilitas dan menjaga integritas pasar modal, terutama untuk investor lokal dan institusi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada 18 Maret 2025?A
IHSG mengalami penurunan hingga 7% ke level 6.084.Q
Siapa yang mengelola pasar saham di Indonesia?A
Pasar saham di Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).Q
Apa langkah yang diambil OJK setelah penurunan IHSG?A
OJK menetapkan kebijakan buyback saham tanpa RUPS untuk menjaga stabilitas pasar.Q
Mengapa Donald Trump disebut memberikan ketidakpastian baru?A
Donald Trump dianggap memberikan ketidakpastian baru yang mempengaruhi pasar modal.Q
Apa tujuan dari kebijakan buyback saham yang ditetapkan OJK?A
Tujuan dari kebijakan buyback saham adalah untuk mengurangi volatilitas dan menjaga kepercayaan investor.