Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penguatan yang signifikan dipicu oleh kenaikan saham konglomerat.
- Kebijakan buyback yang dirilis oleh OJK memberikan dampak positif bagi pasar saham.
- Keputusan suku bunga oleh BI dan The Fed menjadi faktor penting dalam stabilitas ekonomi Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 0,9% dan ditutup pada level 6.368,63. Pada sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat naik lebih dari 1% dan mencapai puncaknya dengan kenaikan 2% dalam satu jam pertama. Sebanyak 310 saham mengalami kenaikan, sementara 278 saham turun, dan 369 saham tidak bergerak. Sektor bahan baku, teknologi, dan utilitas menjadi yang terkuat dalam penguatan IHSG, dengan saham DCI Indonesia mencatat kenaikan tertinggi sebesar 10%.
Baca juga: Saham Bank BUMN Kebut-Kebutan, IHSG Naik 3%
Kenaikan ini terjadi setelah Otoritas Jasa Keuangan memberikan kelonggaran pada kebijakan buyback saham, yang memungkinkan perusahaan membeli kembali saham tanpa harus melalui rapat umum pemegang saham. Selain itu, keputusan Bank Indonesia dan The Fed untuk menahan suku bunga acuan juga memberikan dampak positif bagi pasar. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 5,75% untuk menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan IHSG pada sesi perdagangan hari ini?A
IHSG mengakhiri sesi dengan penguatan 0,9%, naik 56,97 poin ke level 6.368,63.Q
Sektor mana yang memimpin penguatan IHSG?A
Sektor bahan baku memimpin penguatan dengan kenaikan 5,35%.Q
Apa yang dimaksud dengan kebijakan buyback yang dirilis oleh OJK?A
Kebijakan buyback memungkinkan emiten untuk melakukan pembelian kembali saham tanpa melalui RUPS, yang dapat meningkatkan likuiditas saham.Q
Siapa Gubernur Bank Indonesia yang mengumumkan suku bunga acuan?A
Gubernur Bank Indonesia yang mengumumkan suku bunga acuan adalah Perry Warjiyo.Q
Apa dampak dari keputusan BI dan The Fed terhadap pasar keuangan Indonesia?A
Keputusan BI dan The Fed untuk menahan suku bunga diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan Indonesia.