Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti LPG untuk mengurangi ketergantungan impor.
- Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME merupakan bagian dari upaya hilirisasi yang melibatkan investasi besar.
- Pentingnya komitmen dari badan usaha dalam pelaksanaan proyek DME agar dapat berjalan sesuai rencana.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berencana mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang selama ini diimpor. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG, mendorong penggunaan energi yang lebih bersih, dan mempercepat industrialisasi batu bara di dalam negeri. Pemerintah telah menyiapkan 21 proyek hilirisasi dengan total biaya sekitar US$ 40 miliar, di mana proyek DME menjadi yang terbesar dengan nilai investasi mencapai US$ 11 miliar.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa proyek ini akan diprioritaskan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun juga akan ada peluang kerja sama dengan perusahaan swasta. Ia menekankan pentingnya komitmen dari badan usaha agar proyek DME dapat berjalan lancar, mengingat pengalaman sebelumnya dengan perusahaan Air Products yang batal berinvestasi karena keterlambatan keputusan. Pemerintah ingin memastikan proyek ini tidak kehilangan momentum dan dapat segera dilaksanakan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama pengembangan DME oleh pemerintah Indonesia?A
Tujuan utama pengembangan DME adalah untuk menggantikan LPG yang diimpor dan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih.Q
Siapa yang mengungkapkan rencana pengembangan DME?A
Rencana pengembangan DME diungkapkan oleh Tri Winarno, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara di Kementerian ESDM.Q
Berapa nilai investasi proyek gasifikasi batu bara menjadi DME?A
Nilai investasi proyek gasifikasi batu bara menjadi DME diperkirakan mencapai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 180 triliun.Q
Apa yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan proyek DME?A
Prioritas dalam pelaksanaan proyek DME adalah untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun juga mendorong kerja sama dengan badan usaha swasta.Q
Mengapa Air Products batal berinvestasi dalam proyek ini?A
Air Products batal berinvestasi karena meminta jaminan penjualan dan pasokan yang tidak dapat dipenuhi tepat waktu oleh pemerintah.